Harian Kompas edisi 13 Desember 1992 mewartakan, guncangan gempa tektonik dan terjangan tsunami (gelombang pasang air laut) memporak-perandakkan rumah penduduk, tempat ibadat, gedung-gedung sekolah, rumah sakit, perkantoran, dan sarana umum lainnya di Maumere, ibukota Kabupaten Sikka, dan Ende, ibu kota Kabupaten Ende.
Pusat gempa terletak pada kedalaman 36 km di Laut Sawu di lepas pantai Maumere.
Getaran gempa itu terasa kuat di seluruh Pulau Flores, bahkan sampai di Kupang, Pulau Timor, dan Ujungpandang (kini Makassar, Sulawesi Selatan).
Dalam bencana ini, lebih dari 1.300 orang dinyatakan meninggal, 500 orang hilang dan ribuan bangunan rusak baik itu karena terjangan ombak atau terkena reruntuhan gedung.
Belajar dari sejarah tersebut, sudah sepantasnya BMKG memberi perhatian pada daerah-daerah di pesisir NTT.
Baca Juga : Vanessa Angel Jadi Tersangka Kasus Prostitusi, Sang Kekasih Unggah Foto dan Kalimat Kesedihan