Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dekan Fakultas Kedokteran: Satu Bungkus Rokok Lebih Berbahaya Dibandingkan 200g Ganja

Masrurroh Ummu Kulsum - Senin, 14 Januari 2019 | 12:04
Dr Adeeba Kamarulzaman
heraldmalaysia.com

Dr Adeeba Kamarulzaman

Suar.ID – Di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), Thailand menjadi negara pertana yang melegakan ganja untuk keperluan medis.

Dikutip dari Tribunnews.com, 166 anggota Majelis Legislatif Nasional memberikan suara untuk mendukung amandemen RUU Narkotika, yang berarti mengizinkan penggunaan ganja untuk medis di Thailand.

Tidak ada yang menolak usulan ini.

Meski begitu, hukum itu tidak berlaku untuk penggunaan ganja secara bebas.

Baca Juga : Foto-fotonya Viral, Meski Diejek Bak 'Kopi Susu' Pasangan Ini Buktikan Cinta Tak Pandang Fisik

Pro-kontra penggunaan ganja untuk medis juga terjadi di Malaysia.

Dikutip dari malaysiakini.com via World of Buzz (13/1/2-19), dalam sebuah forum penghapusan hukuman mati, Profesor Dato 'Dr Adeeba Binti Kamarulzaman, Dekan Fakultas Kedokteran di Universitas Malaysia mengemukakan pendapatnya.

Ia, mempertanyakan sikap negaranya ketika menangani masalah yang brkaitan dengan rokok dan narkotika.

Ia menyebut, satu bungkus rokok jauh lebih bernahaya daripada 200g mariyuana atau ganja.

Ilustrasi rokok
tribunnews

Ilustrasi rokok

Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini: Senin 14 Januari 2019, Peluang Kesuksesan untuk Aries!

Lantas, ia mempertanyakan mengapa di Malaysia ketika seseorang tertangkap memiliki 200g ganja harus mendapatkan hukuman mati.

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x