Tidak sekali pun Anmol merasa berbeda dengan teman-temannya yang lain.
“Aku dengan senang hati menerima diriku seperti saat ini dan telah memberiku harapan dan kepercayaan diri untuk terus maju dalam kehidupan,m” katanya.
Dia lalu bercerita telah menghabiskan seluruh hidupnya di sebuah panti asuhan di Mumbai.
“Aku diberitahu bahwa aku baru berusia dua bulan ketika ayah menyerang ibu dan aku denga cairan asam,” kata Anmol.
Sementara sang ibu meninggal karena luka bakar, Anmol menjalani perawatan selama lima tahun di sebuah rumah sakit.
Segala perawatan dan obat-obatan ditunggung oleh para dokter.
“Ketika sedikit membaik, para dokter menyerahkanku ke Shree Manav Seva Sangh,” cerita Anmol.
Di sana, dia dibesarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Meski begitu, Anmol mengaku, tubuh dengan wajah terbakar bukanlah perkara yang mudah.
“Aku terlalu muda dan tidak pernah mengerti mengapa aku terlihat berbeda dari yang lain di rumah sakit, tapi ketika aku datang di panti asuhan aku sadar, setiap anak memang berbeda,” tutur Anmol.