Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Diejek Rudal Bodoh, Katyusha Malah Bikin Israel Kalang Kabut di Tangan Pejuang Hamas

None - Kamis, 03 Januari 2019 | 06:00
Roket Katyusha
NationalYemen.com

Roket Katyusha

Satuan elit komando itu mengalami nasib nahas setelah disergap pasukan Hizbullah sehingga mengakibatkan tewasnya 11 prajurit komando.

Pasukan komando Israel yang sebenarnya telah dipersiapkan melalui latihan berat itu gagal melaksanakan misinya karena kepergok terlebih dahulu oleh pasukan Hizbullah.

Para pejuang Hizbullah pun segera menyiapkan jebakan untuk menyergap pasukan komando Israel. Akibatnya pasukan komando Israel yang bermaksud menyergap para pejuang Hizbullah malah disergap terlebih dahulu.

Sisa pasukan komando Israel hanya bisa bertahan dalam pertempuran sengit yang tida seimbang. Karena makin terdesak pasukan komando Israel kemudian berusaha dievakuasi menggunakan helikopter tapi operasi SAR tempur (Combat SAR) itu tidak berjalan lancar.

Baca Juga : DKI Jakarta Tertinggi, DI Yogyakarta Terendah: Ini Upah Minimum Provinsi Tahun 2019 yang Naik 8 Persen

Sejumlah jenasah pasukan komando Israel berhasil dikuasi pejuang Hizbullah dan dijadikan sarana tawar-menawar pertukaran jenasah antara kedua belah pihak.

Proses tawar tukar-menukar jenasah itu ternyata berlangsung selama 10 bulan setelah pihak Israel bersedia menyerahkan 40 jenasah pejuang Hizbullah.Akibat serangan militer yang kerap gagal menghancurkan kekuatan Hizbullah, pamor keberadaan pejuang Hizbullah di Libanon Selatan pun makin bersinar.

Milisi SLA (South Lebanon Army) yang menyadari naik pamornya Hizbullah pelan-pelan mulai menarik diri dari hubungan dekatnya dengan militer Israel, sehingga para pejuang Hizbullah makin leluasa untuk melancarkan serangan ke Israel.

Salah satu serangan spekatkuler Hizbullah yang mengakibatkan seorang jenderal Israel gugur berlangsung pada bulan Februari 1999.

Akibat serangan mematikan itu militer Israel pun ditarik dari zona penyangga keamanan Libanon Selatan. Setelah penarikan mundur pasukan itu, militer Israel lalu memperkuat penjagaan di perbatasan Libanon-Israel.

Penarikan mundur pasukan Israel dari Libanon Selatan secara politik merupakan kemenangan bagi pejuang Hizbullah dan para pejuang Palestina yang dikenal sebagai kelompok Hamas.

Dengan modal rasa percaya diri atas keberhasilan mengusir militer Isarel yang sudah 18 tahun bercokol di Libanon Selatan, para pejuang Hizbullah dan Hamas Palestina pun menjadi semakin berani untuk menyerang Israel.

Source : Intisari

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x