"Jadi aku ingat setelah kejadian Ade Jigo ngirim video upload kalau itu tsunami, kembaranku juga Instastory kalau itu tsunami soalnya HP-nya selamat, ini berarti bencana tsunaminya jelas terjadi."
"Tapi kenapa BMKG mengeluarkan pemberitahuan kalau itu hanya ombak pasang," protes Ifan.
Ifan berpendapat, seharusnya BMKG berperan aktif karena merupakan badan yang berfungsi memberikan peringatan akan bencana alam.
Ia pun meminta bantuan TV One, media yang selalu mendukung kegiatan yang ia lakukan.
Baca Juga : Kisah Inspiratif: Ketika Putri Keluarga Bos Djarum Menolak Hidup Mewah dan Memilih Jadi Biarawati
"Ya maksudnya ini hal-hal yang harus aku sampaikan ke publik, karena beberapa kali aku mencoba menyampaikan kebenaran soal tenaga kerja asing sampai persekusi ulama alhamdulillah Tv One selalu mendukungku."
"Kali ini aku mau ngomong buat apa ada BMKG kalau pemberitahuan setelah bencana saja salah, buat apa," ujarnya sambil meluapkan emosi.
Ifan sendiri tidak bermaksud mencari kambing hita atas kesedihannya kehilangan orang-orang terkasihnya.
Ia hanya menyayangkan informasi yang dikeluarga BMKG setelah terjadinya bencana seperti tidak berguna.
"Aku nggak mencari kambing hitam atas kesedihanku, aku cukup dewasa, aku nggak mencoba menyalahkan atas musibah yang bencana."
"Maksudku gini loh, BMKG itu badan yang dibangun untuk memperingatkan masyarakat terhadap tanda-tanda adanya bencana, kan begitu?"
"Kalau informasinya dikeluarkan setelah adanya bencana ini kan berarti useless," katanya.