"Tetapi ayah saya mengajari saya satu hal, dalam bahasa Cina, itu 'yi de fu ren' - itu artinya Anda ingin orang-orang mematuhi Anda, bukan karena wewenang, bukan karena kekuatan, atau karena Anda galak, tetapi lebih karena integritas, kualitas Anda, bahwa orang benar-benar menghormati dan mendengarkan Anda. "
Prinsip dari sang ayah menurut Teo sulit dilakukan tetapi perlahan ia mulai memperlajarinya.
Baca Juga : Begini Besarnya Kerajaan Bisnis Indraguna Sutowo, Suami Dian Sastrowardoyo yang Kaya Raya
"Jadi, 'yi de fu ren' adalah hal yang sangat sulit dilakukan, tapi kupikir aku perlahan-lahan mempelajarinya," ujar Teo.
Teo belajar untk menjadi pribadi yang tetap tenang dari sang ayah dan hingga kini, ia masih belajar darinya.
Ketenganagnnya menghadapi persoalan terbukti di tahun 2009, saat Teo menjadi direktur pelaksana, ia harus menangani pembajakan salah satu kapal perusahaan yang dibajak di lepas pantai Afrika Timur.
Ia membutuhkan 75 hari serta kesepakatan sejumlah uang yang akhirnya dapat membebaskan para kru yang disandera.
"Dalam bisnis apa pun, terutama pengiriman, ada banyak yang tidak diketahui," kata Teo.
"Mungkin ada politik (masalah), mungkin ada masalah teknis, mungkin ada kecelakaan. Itu tidak membantu kehilangan kesabaran Anda dan membuat semua orang marah. Jadi tetap tenang adalah sesuatu yang saya pelajari darinya dan saya masih belajar dari ayah saya," tambahnya.
Bagi Chang, mentalitas itulah yang mungkin membuatnya bahagia dalam perannya begitu lama.
"Aku tidak pernah kehilangan kesabaran," katanya. "(Aku) tidak bisa. Ketika kamu kehilangan kesabaran, kamu tidak bisa mengendalikan diri," pungkas Chang.