SUAR.ID - Grup band Seventeen menjadi korban tsunami di Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (23/12/2018) malam.
Saat peristiwa ini terjadi, Seventeen tengah tampil dan baru membawakan dua lagu.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, panggung yang menjadi lokasi tampil Seventeen berjarak sekitar 3-4 meter dari laut dengan posisi membelakangi pantai.
Sutopo menyebutkan, Seventeen hadir sebagai bintang tamu dalam acara gathering para karyawan PLN di Tanjung Lesung.
Baca Juga : Tak Hanya Ifan Seventeen, Vokalis Jamrud Krisyanto Juga Jadi Korban Tsunami Banten
"Tiba-tiba tsunami datang dari balik panggung, tidak ada peringatan atau tanda-tanda," kata Sutopo, dalam jumpa pers di Kantor BPBD DIY, Yogyakarta, Minggu (23/12/2018).
Sebanyak 260 orang yang mengikuti acara gathering PLN juga terkena terjangan tsunami. Dari data sementara, 14 orang meninggal dunia dan 157 orang selamat.
"Ada 89 yang belum ditemukan atau belum bisa dihubungi," kata Sutopo.
Menurut dia, selain membelakangi pantai, panggung tempat Seventeen tampil jaraknya cukup dekat dengan laut.
Personel Seventeen yang menjadi korban meninggal dunia adalah pemain bass Seventeen, M Awal Purbani; gitaris Seventeen, Herman Sikumbang, serta Road Manager Seventeen Oki Wijaya.
Sementara, drumer Seventeen, Andi, sampai saat ini belum ditemukan. Demikian pula istri volakis Seventeen, Ifan, yaitu Dylan Sahara. (Wijaya Kusuma)
Baca Juga : Sebelum Meninggal Diterjang Tsunami Banten, Ini Unggahan Terakhir Aa Jimmy di Lokasi Bencana