Suar.ID -Tsunami Banten yang terjadi pada Sabtu (22/12) kemarin disebut disebabkan oleh dua peristiwa alam.
Pertama, gelombang tinggi akibat faktor cuaca di Selat Sunda; kedua, aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.
Begitulah yang diutarakan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono.
Dari dua pemicu tsunami Banten tersebut, faktor gunung Anak Krakatau yang paling mendapat banyak sorotan.
Penyebabnya tidak lain adalah riwayat mengerikan dari "Ibu" gunung tersebut, yaitu Gunung Krakatau.
Jauh ke belakang, letusan Gunung Krakatau pada 1883 disebut sebagai salah satu letusan gunung berapi paling dahsyat di muka bumi.
Meski letusannya sangat mematikan, nyatanya letusan dahsyat Gunung Krakatau 1883 disebut bermanfaat bagi penelitian untuk menyibak misteri Benua Atlantis.
Majalah Intisari edisi April 1994 pernah menulis sebuah artikel berjudul “Menggali Tenggelamnya Atlantis”.
Seperti apa isinya?
Menurut Aristoteles, tulisan Plato tentang Atlantis yang terkenal hanyalah khayalan, suatu benua; atau kerajaan imajiner untuk melukiskan suatu teori politik.
Toh, penjelasan Aristoteles sebenarnya kurang memuaskan.