Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

TNI Disebut Media Australia Menggunakan Senjata Kimia Saat Memburu KKB di Papua, Ini Kata Kapendam Cenderawasih

Moh. Habib Asyhad - Sabtu, 22 Desember 2018 | 20:54
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua disebut tak lagi punya ideologi, murni kriminal.
Tribun Jogja

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua disebut tak lagi punya ideologi, murni kriminal.

“Pemerintah mengutuk semua kekerasan di Papua, yang mempengaruhi warga sipil dan pihak berwenang. Kami akan terus memantau situasi, termasuk melalui misi diplomatik kami di Indonesia,” ujar juru bicara tersebut.

Fosfor putih merupakan bahan yang terbuat dari alotrop yang umum dari unsur kimia fosfor yang digunakan dalam asap, iluminasi pelacak, dan amunisi.

Bantahan Kapendam Cenderawasih

Terkait tuduhan media Australia itu, TNI melalui Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi menegaskan bahwa pihaknya tidak menggunakan bom fosfor itu.

"TNI tidak pernah dan tidak akan mau memiliki dan menggunakan senjata kimia pembunuh massal, termasuk bom fosfor (white phosphorus). Apalagi di Papua kami tidak memiliki senjata artileri dan tidak punya pesawat tempur," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Baca Juga : Billy Syahputra Diduga Terkena Pelet, Ini 5 Tanda Orang Terkena Gendam Seperti Kata Mbah Mijan

Dia juga menyebut bahwa bom fosfor sifatnya membunuh secara massa dan ditembakkan menggunakan senjata meriam artilerei atau pesawat tempur.

Jika ditembakkan akan berdampak fatal pada daerah tersebut.

"Alutsista TNI yang ada di Papua hanya pesawat heli angkut jenis Bell, Bolco dan MI -17. Tidak ada pesawat serbu apalagi pengebom. Bila benar TNI menggunakan Bom Phosphor maka paling tidak seluruh Nduga sudah habis terbakar dan seluruh manusia dan hewan yang ada di sana sudah mati," papar Aidi.

Lebih dari itu, Aidi juga menyebut bahwa isu penggunaan bos fosfor itu sebagai propaganda semata dan fitnah.

"Anehnya orang-orang yang membuat berita propaganda adalah orang-orang konyol dan bodoh, yang tidak mempelajari terlebih dahulu karakteristik suatu senjata atau barang, yang penting bisa membuat berita bohong, menyesatkan atau menfitnah," paparnya.

Source :GridHot.ID thesaturdaypaper.com.au

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x