Tiga orang tewas berasal dari sebuah desa bernama Mbua, di wilayah Nduga.
Nama mereka adalah Mianut Lokbere, Nison Tabuni dan Mendus Tabuni.
Empat orang lainnya terbunuh di sebuah desa bernama Yigili.
"Itu terjadi pada 15 Desember 2018," kata seorang pria Mbua kepada The Saturday Paper.
“Pukul 11.25 waktu setempat. Mereka mati karena tentara Indonesia membom mereka dari helikopter," ujar sumber tersebut.
Sumber mengatakan setidaknya empat desa telah diserang, dari udara, dari artileri dan dari pasukan darat.
Tentara Indonesia telah menutup daerah itu.
Baca Juga : Penjaga Gerbang Hutan Bunuh Diri Aokigahara Berharap Musik Bisa Menjadi Penyelamat
The Saturday Paper menyebut TNI melakukan serangan udara usai insiden pembantaian pekerja Trans Papua.
Selain dugaan penyebaran fosfor putih, The Saturday Paper juga menyebut TNI menjatuhkan berbagai bahan peledak dan sejumlah pecahan peluru berkekuatan tinggi hingga menyelimuti desa-desa.
Pemerintah Australia juga mengamini kekerasan yang terjadi di Nduga itu.
"Pemerintah Australia sadar akan terus melaporkan kekerasan di Nduga, Papua, termasuk laporan yang tidak diverifikasi tentang dugaan penggunaan 'proyektil fosfor'," kata seorang juru bicara seperti dikutip.