"Berbagi pengalaman di palestina. Setiap kita mau ke masjidil aqsa, dari hotel kita mesti jalan kaki melewati gang kecil yang jalannya menanjak kurang lebih 1 kilo meter an. Di gang kecil itu isinya rumah2 penduduk palestina dan banyak yang buka toko disitu ( tapi tetepp yaaa di gang itu di jaga sama tentara israel),
Aku sering lihat anak ini di gang itu tapi aku nggak tau kalo anak ini jualan agar2 . Sampe akhirnya waktu kita keluar dari toko, anak ini ngasih isyarat jari telunjuk nyuruh kita beli 1.Akhirnya kita balik mundur ke tempat anak ini, dan kita beli 5 karena kita berlima,
Tapi sama anak ini kita di kasi 6. Harganya 2 shekel ( fyi : shekel itu mata uang israel ) Totalnya 12 shekel, kita kasi 20 shekel, begitu di ambil uangnya dengan polosnya langsung di tutupin sama anak ini,
Pelajarannya, waktu di masjidil aqsa banyak orang dewasa minta minta tapi anak ini bukannya minta minta juga tapi masih mau berjualan,
Jadi inget duluuu waktu aku Kecil, kalo aku pengen seuatu aku mesti ke lampu merah dulu, ngamen atau jualan koranKalo ga gitu aku ke tempat tetangga menawarkan jasa ( di suruh beli apa kek di warung ) terus di kasih imbalan,
Setidaknya berusaha sekecil apapun itu lebih baik dari pada harus meminta minta sama orang lain," tulis Via Vallen.
Hal itu sangat membekas bagi Via Vallen. Perjuangan hidupnya semasa kecil memang tak mudah.
Baca Juga : Video Ini Tunjukkan Cara Kita Memasukkan Benang ke Jarum Selama Ini Salah, Ini Cara Mudah dan Cepatnya!
Via mulai menyanyi sejak kecil dan dia mulai mengamen sejak kelas 5 SD.
Kala itu, Via ingin membeli barang-barang yang dia inginkan dengan uang hasil kerja kerasnya sendiri.
Dulu saat mengamen, Via hanya bisa dapat uang antara Rp4.000 - Rp25.000 per hari.