Suar.ID - Google memiliki teknologi yang disebut dengan Google Earth dan Google Street View.
Dua aplikasi di atas memungkinkan pengguna internet untuk melihat lokasi atau daerah di berbagai belahan dunia bahkan meski itu pegunungan di Alaska.
Selain itu, Google Earth dan Google Street View saat ini juga bisa menampilkan gambar 3 dimensi hingga pengguna dapat merasa seolah-olah berada di lokasi yang dituju.
Hampir semua bagian dunia bisa dilihat di Google Earth bahkan rumah Anda sendiri.
Baca Juga : Bibir atau Pohon, Objek Pertama yang Anda Lihat Tunjukkan Kepribadian Anda
Namun ada sebuah rumah yang sengaja dihilangkan atau diburamkan gambarnya di Google Earth dan Google Street View.
Rumah tersebut terletak di Seymour Avenue nomor 2207, Cleveland, Amerika Serikat.
2207 Seymour Ave blur atau terlihat buram dalam Google Earth bukan karena kesalahan teknik Google.
Bangunan ini menyimpan sebuah kisah kelam yang mengerikan dan atas dasar kemanusiaan, Google memutuskan untuk 'menghapuskannya'.
Baca Juga : 10 Tahun Dirahasiakan, Clift Sangra Buka-bukaan Tentang Isi Lengkap Surat Wasiat Suzzanna
Rumah tersebut adalah rumah Ariel Castro.
Dalam rumah itu, Ariel telah melakukan kejahatan keji yaitu menculik, menyiksa dan melecehkan secara seksual tiga wanita selama 10 tahun.
Tahun 2002, Ariel Castro menculik seorang wanita bernama Michelle Knight yang masih berusia muda sekitar 17 tahun.
Knight ditawan dan diperkosa berulang kali secara paksa.
Baca Juga : Gegera Dua Drone Terbang di Bandara London, Seluruh Penerbangan Dihentikan
Castro ternyata kecanduan melakukan kejahatan dan menculik dua gadis muda lagi, Amanda Berry dan Gina DeJesus yang merupakan teman sekolah anaknya.
FBI dan penegark hukum berusaha melacak keberadaan tiga wanita yang dilaporkan hilang di Cleveland.
Namun saat itu teknologi belum terlalu cangih hingga FBI kesulitan melacak sinyal ponsel Castro.
Selama disekap dan dilecehkan, tiga wanita itu sempat beberapa kali hamil. Castro memaksa mereka menggugurkan kandungan dengan berbagai cara dan obat.
Seorang tawanan bernama Amanda Berry berhasil menyelamatkan kandungannya satu kali dan melahirkan di dalam rumah Castro.
Semenjak kehadiran anak Berry, Castro mulai sedikit melunak dan tak lagi merantai kaki ketiga wanita itu.
Mereka boleh berjalan-jalan di dalam rumah, tapi pintu rumah selalu dikunci.
Pada 6 Mei 2013, 10 tahun sejak para wanita ini disiksa dan disekap, Berry menemukan jalan keluar.
Pintu rumah Castro tidak dikunci meski teralis anti badainya terkunci.
Berry mengajak dua wanita lain untuk menggedor pintu sekuat tenaga dan berteriak meminta pertolongan.
Tetangga Castro yang mendengar suara mereka lantas memecahkan pintu badai dan sebagian kaca jendela agar tiga wanita dan satu anak kecil bisa selamat.
Castro ditahan oleh kepolisian hari itu juga dengan hukuman penjara seumur hidup plus 1.000 tahun karena kejahatannya yang begitu banyak.
Hukuman itu hanya ia jalani selama beberapa bulan. September 2013 silam, Castro mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri di dalam sel tahanannya.
Pihak kepolisian setempat menghancurkan rumah tinggal Castro setelah kejadian tersebut.
Walau bangunan itu sudah tiada, Google Earth tetap memburamkannya hingga tahun 2018 ini.
Baca Juga : Di 10 Negara Ini Profesi Guru Dipandang Terhormat, Adakah Indonesia?