Pintu rumah Castro tidak dikunci meski teralis anti badainya terkunci.
Berry mengajak dua wanita lain untuk menggedor pintu sekuat tenaga dan berteriak meminta pertolongan.
Tetangga Castro yang mendengar suara mereka lantas memecahkan pintu badai dan sebagian kaca jendela agar tiga wanita dan satu anak kecil bisa selamat.
Castro ditahan oleh kepolisian hari itu juga dengan hukuman penjara seumur hidup plus 1.000 tahun karena kejahatannya yang begitu banyak.
Hukuman itu hanya ia jalani selama beberapa bulan. September 2013 silam, Castro mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri di dalam sel tahanannya.
Pihak kepolisian setempat menghancurkan rumah tinggal Castro setelah kejadian tersebut.
Walau bangunan itu sudah tiada, Google Earth tetap memburamkannya hingga tahun 2018 ini.
Baca Juga : Di 10 Negara Ini Profesi Guru Dipandang Terhormat, Adakah Indonesia?