Mereka dipukuli hidup-hidup, disoroti lampu dengan intensitas tinggi hingga membuat mata buta, hingga dirontokkan giginya dan dibakar.
Tidak cukup sampai di situ, penjara yang juga dijuluki 'Coconut Tree Prison' atau penjara pohon kelapa ini juga dilindungi 10-15 lapisan kawat berduri yang mengelilinginya.
Bukan cuma sipir, bahkan ada 4 batalion serdadu bersenjata lengkap yang siap berpatroli 24 jam.
Penjagaan ketat bukan hanya di lakukan di dalam penjara, bahkan dilakukan pemantauan dari daerah laut dan udara.
Menurut catatan sejarah, hampir 40 ribu tahanan mendiami penjara sadis yang berdiri pada tahun 1967 ini.
Hingga tahun 1973 atau kurun waktu 6 tahun, ada 4 ribu jiwa meninggal dunia seperti dilansir dari laman luavietours.com (22/1/2017).
Sejarahnya yang mengerikan mengingatkan banyak orang akan pejuang revolusioner yang ditahan di Phu Quoc.
Akhirnya, pada tahun 1993, penjara ini dijadikan museum yang berisi patung ilustrasi yang menggambarkan kondisi tahanan pada masa itu.
Museum ini tak pernah sepi pengunjung, bahkan dari wisatwan mancanegara.