Hamdan hendak buang air besar, sementara enam anggota Abu Sayyaf yang selama ini mengawasinya lalai menjaganya.
Saat itulah Hamdan melarikan diri. Supaya tidak terlacak, Hamdan lari ke hutan.
Karena tak bisa melanjutkan perjalanan, Hamdan memutuskan bermalam di tengah hutan.
Baca Juga : Meghan Markle Ingin Pangeran Harry Tak Ikut Berburu Burung saat Natal yang Sudah Jadi Tradisi Kerajaan
Selain supaya tidak tertangkap lagi, keputusan itu dia ambil karena dia tak tahu medan yang dia lalui.
Hamdan yang kelaparan akhirnya berhasil sampai ke pemukiman warga saat pagi tiba.
Tak sengaja Hamdan bertemu seorang warga yang tengah mengantar nakanya ke sekolah.
Dia memelas supaya diselamatkan dari kelompok Abu Sayyaf.
“Saya memelas sambil menangis, minta tolong kepada bapak yang sedang membonceng anaknya hendak ke sekolah, tapi rupanya (orang itu) tidak mengerti bahasa Melayu,”kisah Hamdan.
Warga setempat itu pun bingun. Bagaimana tidak, dia sama sekali tidak memahami bahasa Melayu yang dituturkan Hamdan.
Tapi beruntung, keduanya bertemu dengan seorang pengendara yang kebetulan bisa berbahasa Melayu.
Hamdan pun menyampaikan maksudnya dan apa yang dialaminya selama lebih dari tiga bulan di hutan Filipina.