Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Presiden Rusia Vladimir Putin Nyatakan Perang terhadap Musik Rap, Ini Sebabnya

Moh. Habib Asyhad - Minggu, 16 Desember 2018 | 16:50
Presiden Rusia Vladimir Putin Nyatakan Perang terhadap Musik Rap, Ini Sebabnya
TASS via rferl.org

Suar.ID -“Presiden Rusia Vladimir Putin punya 99 masalah—dan musik rap adalah salah satunya.”

Begitu New York Post menulis pada Sabtu (15/12).

Sebelumnya, Putin harus berhadapan dengan masalah sebagai berikut: kemiskinan, protes, dan tuduhan menyabotase pemilu AS.

Dan kini, dia menyatakan perang terhadap musik hip hop pada Sabtu kemarin.

Baca Juga : 4 Fakta Mahasiswa Tewas Di Keroyok di Masjid: Sang Kakak Ungkap Perubahan Perilaku Adiknya

“Rap didasarkan pada tiga pilar: seks, obat-obatan, dan protes—dan itu semua akan mengarah pada degradasi negara,” ujarnya.

Komentar Putin itu mengiringi serentetan pembatalan konser oleh beberapa tempat di Rusia, serta penangkapan rapper populer, Husky.

“Jika tidak bisa berhenti, kami harus memimpin dan mengarahkannya,” kata Putin.

Rapper Ukraina Dirty Molly memiliki enam pertunjukan di wilayah Volga yang dibatalkan pada pekan lalu.

Selain ada beberapa konser di Belgorod pada Februari dan di Chelyabinsk pada 31 Maret, yang juga dibatalkan.

Frontman Kirill Timoshenko menyalahkan jaksa setelah setelah mencopot beberapa stiker pertunjukan di Chelyabinks.

Pada postingan Instagramnya dia menulis, “Seolah-olah di daerah itu tak ada kejahatan selama dua tahun, dan satu-satunya penjahat yang tersisa adalah kami (grup rap).”

Pioner rap kelahiran Bronx Kurtis Blow mengatakan kepada The Post bahwa Putin harus memikirkan kembali kebijakannya.

Baca Juga : Bayi yang Lahir di Bulan Desember Lebih Menyenangkan dan Lebih Panjang Umur

Jika tidak, dia melanjutkan, itu akan memicu api perlawanan di negaranya dari orang-orang yang tak ingin dibungkam.

Blow juga menyaman rap dengan berbicara di depan umum menggunakan steroid.

“Ini adalah cara nomor satu untuk berkomunikasi secara global. Dia (Putin) membuka pintu untuk perlawanan,” ujar Blow.

Bulan lalu, rapper Husky, yang videonya telah mengumpulkan lebih dari enam juta penayangan di YouTube, ditangkap ketika dia melakukan pertunjukan dadakan di Krasnodar, Rusia selatan.

Rapper berusia 25 tahun itu terkenal dengan lirik-liriknya tentang kemiskinan, korupsi, dan kebrutalan polisi.

Dia sedang mepersiapkan pertunjukan paa 21 November kemarin ketika jaksa lokal memperingatkan penyelenggara bahwa konser itu memiliki anasir dari apa yang disebut sebagai “ekstremisme”.

Baca Juga : Ibu Muda Ini Gagal Bunuh Diri Loncat dari Gedung, Kalimat Sederhana 'Pahlawannya' Membuatnya Sadar

Husky dinaikkan ke dalam mobil yang dikelilingi oleh ratusan penggemarnya.

“Aku akan menyanyikan musikku, musik yang paling jujur,” kata Husky berteriak.

Polisi pun langsung membawanya pergi.

Pada 30 November, rapper Gone Fludd juga mengumumkan dua pembatalan konsernya setelah mendapat intimidasi dari kepolisian.

Sementara artis hip-hop Allj membatalkan acaranya di Yakutsk, Arktik, setelah diancam dengan kekerasan.

Putin, yang pada 2012 lalu pernah memenjarakan anggota band punk-feminis Pussy Riot, mengeluarkan pernyataan pada pertemuan di St. Petersburg Sabtu kemarin di hadapan para penasehat kebudayaan.

Dia bilang, upaya keras untuk melarang artis untuk melakukan pertunjukan bisa berdampak buruk dan, justru, meningkatkan popularitas mereka.

“Bagaimana melakukan ini (musik rap), bagaimana mengambil alih dan membimbingnya pada arah yang diperlukan, merupakan diskusi di masa depan,”kata Putin.

Baca Juga : Uang Rp7,1 Miliar Tak Sengaja Tersebar di Jalan Raya, Bikin Macet hingga Kecelakaan Lalu Lintas

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x