Setelah Shinsekai usai dibangun, pemerintah Osaka meminta para buruh kembali ke daerah asal mereka. Mereka menolak dan tetap tinggal di Kamagasaki.
Para buruh yang telah menganggur berkumpul di kota kecil ini dan membuat kota ini seolah tidak mengalami kemajuan apa pun.
Keadaan makin memburuk pascaperang Jepang. Kamagasaki berada di ambang kemelaratan dan menjadi rumah bagi para berandalan dan pengangguran.
Hingga kini, puluhan ribu pengangguran masih ada di sana.
Mereka kerap mengantre di pusat lowongan pekerjaan yang ada di Kamagasaki (Airin) meski tak jarang pulang dengan tangan kosong.
Sore hari, para penduduk akan datang ke pusat kesejahteraan warga untuk mengambil jatah konsumsi dari pemerintah.
Lalu mereka akan berebut mencari tempat tidur yang nyaman saat hari beranjak malam.
Untung-untungan, tak semua bisa menikmati tidur di tempat yang nyaman dan hangat.