Laki-laki yang biasa disapa RD itu mengaku sempat diiming-imingi uang sebesar Rp1,5 miliar untuk melakukan pengaturan skor saat menangani Sriwijaya FC pada 2009 yang lalu.
Dia bercerita, kejadian itu berlansung ketika Sriwijaya FC melakoni pertandingan melawan klub asal China, Shandong Luneng, pada laga penyisihan Grup F Liga Champions Asia di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang.
Seperti yang dilaporkan Kompas.com, Rahmad Darmawan menerima telepon dari sosok yang tidak dikenal olehnya, sebelum pertandingan.
Dalam percakapan itu, pria yang akrab disapa RD diiming-imingi uang sebesar Rp1,5 miliar agar mengalah dari Shandong Luneng.
“Pernah satu kali saat saya masih di Sriwijaya FC dan melawan Shandong Luneng di Palembang,” kata RD dikutip dari BolaSport, Minggu (9/12/2018).
Baca Juga : Viral, Kuda dengan Surai Mirip Tokoh Disney Princess Rapunzel Ini Didaulat Jadi Kuda Terpopuler di Dunia
“Waktu itu kami memang sedang telat gajian setengah bulan dan mereka menawarkan membayar uang senilai tunggakan gaji itu sekitar Rp 1,5 miliar,” kata RD menambahkan.
Mantan pelatih timnas Indonesia itu mengaku orang yang menawari pengaturan skor tersebut berasal dari Indonesia.
Orang tersebut dikatakan RD memiliki kedekatan dengan manajemen Shandong Luneng.
RD pun menjelaskan bahwa ia diminta agar Sriwijaya FC kalah oleh Shandong Luneng.
Pria asal Lampung itu tidak mau menerima tawaran tersebut dan Sriwijaya FC meraih kemenangan dari Shandong Luneng dengan skor 4-2.
“Orang yang menelepon minta ketemu, tetapi saya tidak mau. Lalu, ia menelepon lagi dan meminta kami kalah,” kata RD.