"Tradisi ini dimulai tahun kemarin. Untuk menjemput dan menerima calon keluarga anggota yang melaksanakan pernikahan," kata Jose dilansir dari Kompas.com (9/12/2018).
Jose juga menambahkan kalau ia menerjunkan 45 anggota khusus untuk tradisi arak-arakan dan nozzle pora itu. Ia juga masih tetap menyisakan anggota piket yang berjaga untuk menerima informasi kebakaran dari masyarakat.
Jose berharap tradisi ini bisa berlangsung selamanya untuk memberi dukungan bagi anggota yang sedang menikah.
Dengan dukungan penuh seperti ini, Jose juga ingin kinerja anggotanya terus meningkat.
"Kegiatan ini bisa memotivasi anggota supaya terus meningkatkan kinerjanya dalam melayani masyarakat. Untuk meningkatkan jiwa korsa juga," ungkap Jose.
Ferry Ramadhan yang diarak keliling kota itu merasa senang sekaligus gugup.
"Ini sudah tradisi di sini tapi ya sedikit gugup saat keliing kota. Alhamdulillah di Damkar sudah terlatih sejak dulu terkait mental," kata Ferry.
Sementara sang mempelai wanita, Izza mengaku senang menjalani tradisi itu.
"Iya senang. Ini unik sih," katanya. Wah, memang unik sih tradisi ini!
Baca Juga : Hubungan Malaysia-Singapura Memanas, Setelah Rebutan Cendol Keduanya Saling Klaim Wilayah Teritorial