"Pembangunan rumah batu itu sekitar tahun 2002, setelah setahun saya lulus STM. Rumahnya dibangun lima orang dan dikerjakan selama enam bulan," kata Nurwono, putra sulung Sutini dilansir dari Kompas.com.
"Biayanya sekitar seratusan juta rupiah. Saat ini yang tinggal di rumah batu ibu dan nenek saya," lanjutnya.
Baca Juga : Kisah Anak Petani, Tiap Hari Sebrangi Sungai untuk Sekolah Kini Kuliah di Harvard University
Banyak yang mengatakan rumah batu di Wonogiri ini mirip dengan rumah batu Patrick atau rumah batu dalam film-film bertema purbakala.
Tapi Nurwono menolak pendapat itu. Nurwono mengungkap kalau pembangunan rumah keluarga mereka tidak terinspirasi dari film apapun.
Saat membangunnya, sang ayah membangun rumah batu lantaran pekerjaannya yang sering membangun rumah berbagai model.
"Inspirasi pembuatan rumah batu tidak ada kaitannya dengan film. Saat itu kan belum ada film SpongeBob. Pembangunan rumah berawal dari keinginan bapak saya yang suka membuat taman,"
"Taman itu biasanya ada batu-batu bulatnya. Terus ide bapak saya kalau batu itu dibuat rumah, jadinya seperti apa," ujar Nurwono.
Diakui Nurwono, ayahnya memiliki karakter kalau membangun rumah tidak mau seperti yang sudah dibuat oleh orang lain.
" Bapak saya sukanya yang nyeleneh (unik). Makanya bapak saya membuat rumah batu," kata Nurwono lagi.