"Semuanya terbuka ya. Tidak beli kucing dalam karung. Ada yang mau diajak hidup susah dan siap menjalani bersama-sama," lanjut Fatimah.
Saat ini keduanya bekerja bersama demi menyambung hidup. Mereka memiliki pekerjaan sebagai penyiang di kebun sawit.
Tak hanya puas menerima upah dari orang lain, Fatimah dan Eko juga mencoba memiliki ladang sendiri dan menanam palawija di sana.
Baca Juga : Nelayan di Nunukan Tewas dan Hilang Setelah Bergelut dengan Buaya Muara Sepanjang 7 Meter
Selain itu, Fatimah menerima panggilan untuk mengurut sama seperti sebelum Fatimah menikah dengan Eko.
Eko juga ikut mengenang awal mula ia mengenal Fatimah, wanita yang kini jadi istrinya itu.
Sekitar setahun lebih yang lalu, istrinya merupakan langganan yang merupakan nasabahnya. Saat itu Eko bekerja sebagai tukang pinjam uang keliling di sebuah koperasi simpan pinjam.
"Istri saya dulu merupakan nasabah saya. Jadi kami sering ketemu. Kadang saya juga minta diurut sama dia karena profesinya tukang urut," kata Eko dilansir dari Bangkapos.com.
Hubungan keduanya ini sempat terhalang jarak dan terpaksa menjalani LDR (long distance relationship). Tapi keduanya rutin berkomunikasi lewat telepon.
"Kami komunikasi lewat handphone pas saya kerja di Belitung dulu," lanjut Eko.
Ternyata Eko tidak betah di Belitung dan akhirnya memutuskan mengundurkan diri lalu kembali ke Bangka.