Follow Us

Diduga Pilot Ingin Bermanuver, Sayap Pesawatnya Sambar Kepala Brigpol Jackson Ferdinandus

Masrurroh Ummu Kulsum - Senin, 03 Desember 2018 | 08:33
Brigpol Jackson Ferdinandus korban tersambar pesawat Pelita Air
KOMPAS.com/Irsul Panca Aditra

Brigpol Jackson Ferdinandus korban tersambar pesawat Pelita Air

Suar.ID – Hari Sabtu (1/12/2018) menjadi hari yang tidak disangka-sanga oleh Brigpol Jackson Ferdinandus dirinya akan mendapat musibah.

Brigpol Jackson adalah polisi yang bertugas di Bandara Aminggaru Omukia, Kabupaten Puncak, Papua.

Brigpol Jackson mengalami insiden kepalanya tersambar sayap pesawat Pelita Air pengangkut BBM.

Seperti dikutip dari Kompas.com (2/12/2018), Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

Baca Juga : Aksi Pria Bertato Kumpulkan Sampah Peserta Reuni Akbar 212 Ini Curi Perhatian Warganet

Cerita berawal ketika korban bersama Aipda Irwan melaksanakan tugas pengamanan pemindahan BBM dari pesawat ke truk pengangkut BBM.

Usai pemindahan BBM, pesawat Pelita Air lantas take off meninggalkan bandara.

Tetapi, pesawat yang dipiloti Matthew Michael Garnet (53) warga negara AS itu tiba-tiba mengarah kembali ke bandara.

Pilot melakukan manuver dengan ketinggian sekitar dua meter dari permukaan landasan.

Baca Juga : Perusahaan Diskoveri Mengklaim Telah Menemukan Lokasi Atlantis, Tidak Jauh dari Eropa

Sayap pesawat mengenai kepala Brigpol Jackson hingga mengalami luka sobek.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal. KOMPAS.com/Jhon Roy Purba

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal. KOMPAS.com/Jhon Roy Purba

"Ketika pilot pesawat mencoba untuk menaikkan pesawat sambil berbelok ke kanan, kemudian sayap sebelah kanan pesawat menyambar kepala korban," kata Kamal, Minggu (2/12/2018).

Padahal menurut Kamal, pada Jumat (30/11/2018) pihak Airnav dan Perhubungan Udara Bandara Aminggaru telah memberitahukan kepada seluruh maskapai bahwa operasional penerbangan, pada Sabtu (1/12/2018) dibuka pukul 07.00 WIT.

Akan tetapi, pesawat Pelita Air landing di Bandara Aminggaru pukul 06.15 WIT.

Pesawat kemudian take off pada pukul l 06.41 WIT tanpa sepengetahuan pihak Airnav maupun Perhubungan Udara Bandara Aminggaru, Puncak.

Baca Juga : Aksi Pria Bertato Kumpulkan Sampah Peserta Reuni Akbar 212 Ini Curi Perhatian Warganet

Kondisi Brigpol Jackson

Brigpol Jackson sendiri usai insiden tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Ilaga untuk mendapatkan perawatan medis.

Namun, karena luka yang dialami cukup serius, korban lalu dievakuasi ke RSMM Caritas Timika.

Masih dikutip dari Kompas.com, ditemui di kamar 102 bangsal Yoseph, pada Minggu (2/12/2018) Jackson juga sempat menceritakan insiden yang menimpanya.

Ia juga mengira pilot pesawat Pelita Air saat kejadian ingin melakukan manuver untuk menghibur masyarakat.

Baca Juga : Soal Kekayaan, Nick Jonas Masih Kalah Jauh Dibanding Priyanka Chopra

Pesawat bermanuver ke kanan untuk menghindari truk pengangkut BBM dengan ketinggian hanya sekitar 1-2 meter.

"Kemungkinan pilot mau melakukan akrobat untuk menghibur masyarakat. Pesawat masuk kembali ke runway lalu bermanuver ke kanan untuk menghindari truk pengangkut BBM, kemudian mengenai saya karena pesawat itu sudah sangat rendah hanya beberapa centimeter dari landasan," kata Jackson yang sudah 3 tahun bertugas di Polsek Ilaga.

Beruntung, hasil rontgen menunjukan tengkorak kepala tidak mengalami keretakan.

Meski begitu, Jackson harus mendapat 17 jahitan di bagian kepala.

Baca Juga : Kisahnya Viral, Perlakuan Pengusaha yang Mobilnya Ditabrak Supir Taksi Membuat Banyak Orang Tersentuh

Ia juga mengaku masih merasakan pusing hingga untuk ke kamar mandi sendiri dirinya tidak sanggup.

Jackson akan diterbangkan ke Jakarta untuk mendapat perawatan lanjutan di rumah sakit Polri.

"Rencananya saya akan dirujuk ke Jakarta hari Selasa," ujarnya.

Pilot dijerat pasal 359 KUHP karena kelalaiannya

Atas insiden yang diduga akibat kelalaian pilot Matthew Michael Garnet menjeratnya dengan pasal 359 KUHP.

"Pilot yang berkewarganegaraan Amerika Serikat itu masih menjalani pemeriksaan dan dilarang untuk meninggalkan Kabupaten Mimika selama proses pemeriksaan," ujar Kamal.

Pihak Pelita Air juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban dan berjanji akan menanggung seluruh biaya pengobatan.

Baca Juga : Semakin Panas, Kapal Perang China Hadang Kapal Perang AS di Laut China Selatan

Source : kompas

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular