Follow Us

5 Fakta Maria Walanda Maramis, Pahlawan Perempuan Indonesia yang Hari Ini Muncul di Google Doodle

Moh. Habib Asyhad - Sabtu, 01 Desember 2018 | 16:51
Maria Walanda Maramis yang hari ini jadi Google Doodle
Google Doodle

Maria Walanda Maramis yang hari ini jadi Google Doodle

Maria kemudian pindah ke Manado. Di sana dia mulai menulis di kolom sebuah surat kabar lokal Tjahaja Siang.

Baca Juga : Sekelompok Punk Sengaja Suntikkan Virus HIV ke Tubuh Sendiri Demi Mendapatkan Kedamaian dan Kebebasan

Tulisan-tulisannya menggarisbawahi pentingnya peran ibu, yang senantiasa berjuang guna memastikan pendidikan dan layanan kesehatan, serta kesejahteraan keluarga.

Pada 1917 ia mendirikan sebuah organisasi yang memusatkan perhatian pada isu-isu ini.

PIKAT, begitulah organisasi tersebut di beri nama, yang merupakan akronim dari Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunannya.

Di organisasi tersebut, Maria mendidik para anggotanya untuk mengetahui keahlian dasar rumah tangga seperti memasak, menjahit, dan membesarkan anak-anak.

Seiring berkembangnya waktu, PIKAT akhirnya punya cabang di Jawa.

Mulai melirik dunia politik

Maria Walanda mulai berpaling kedunia politik dengan fokus memperjuangkan hak-hak perempuan agar suara mereka didengar.

Untuk memuluskan visinya itu, ia bergabung dalam badan perwakilan Minahasa yang dikenal dengan Minahasa Raad.

Minahasa Raad awalnya hanya berisis para lelaki, tapi Maria berjuang keras agar perempuan bisa terlibat di badan tersebut.

Perjuangannya itu pun berbuah hasil. Pada 1921, pemerintah kolonial Hindia Belanda mengizinkan perempuan bisa ikut dalam pemilu.

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest