Rusia kemudian mengirim dua jet tempur dan dua helikopter mengikuti kapal-kapal itu.
Mereka juga menuduh kapal-kapal Ukraina itu telah memasuki perairan Rusia secara ilegal.
Angkatan Laut Ukraina bilang, kapal-kapal mereka telah dihantam dan ditahan ketika mereka berusaha meninggalkan wilayah tersebut.Enam awak kapal dilaporkan terluka dalam serangan tersebut.
Soal serangan itu, pihak Rusia membenarkan.
Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan, bahwa salah satu kapal patrolinya memang menggunakan senjata untuk merebut tiga kapal Ukraina.
Tapi soal awak yang terluka, FSB hanya menyebut tiga orang.
Seperti yang telah banyak dilaporkan, ketegangan antara Rusia dan Ukraina dibangun selama berbulan-bulan di luar Krimea.
Di bawah perjanjian 2003 antara Moskow dan Kiev, Selat Kerch dan Laut Azov dibagi jadi dua—sebagian masuk wilayah Rusia, sebagian masuk Ukraina.
Namun baru-baru ini, menurut laporan BBC, Rusia kerap memeriksa semua kapal yang berlayar ke atau dari pelabuhan Ukraina.
Baca Juga : Rusia Tembak Kapal Angkatan Laut Ukraina, Krisis Semenanjung Krimea pun Kian Memanas
Tapi Rusia tak akan pernah mau dipersalahkan—termasuk dalam penggunaan kekuatan militer.
Salah satu frasa andalan Presiden Vladimir Putin ketika negaranya menggunakan kekuatan militer adalah selalu “Kami tidak memulainya.”