Fakta ini, sebutnya, adalah indikasi ketidakseimbangan dalam relasi kuasa antara perempuan dan laki-laki dalam ranah domestik.
UNODC menghitung, tingkat global korban pembunuhan perempuan mencapai sekitar 1,3 korban per 100.000 penduduk perempuan.
Baca Juga : Di Sini, Kamu Bisa Tahu Berapa Banyak Pesawat yang Terbang Di Langit Saat Ini Juga!
Laporan ini juga menemukan, Afrika dan Amerika adalah wilayah di mana perempuan paling berisiko dibunuh oleh pasangan ranjangnya atau anggota keluarga.
Di Afrika, angka pembunuhan terhadap perempuan sekitar 3,1 korban per 100.000 penduduk perempuan, sementara di Amerika adalah 1,6 korban, di Oceania 1,3 dan di Asia 0,9.
Tingkat terendah ditemukan di Eropa, dengan 0,7 korban per 100.000 penduduk perempuan.
“Tidak ada kemajuan nyata,” menurut UNODC, dalam memerangi momok ini.
“Meskipun undang-undang dan program yang dikembangkan untuk memberantas kekerasan terhadap perempuan.”
Dalam kesimpulannya, UNOCD menyoroti tentang dibutuhkannya upaya pencegahan yang efektif juga respon peradilan pidana terhadap kekerasan terhadap perempuan.
Mereka juga menekankan perlunya langkah-langkah untuk meningkatkan keselamatan dan memberdayakan para korban potensial sembari menindak tegas para pelaku pelecehan.
Baca Juga : Menurut Ahli, Evakuasi Tubuh John Chau Justru akan Mengancam Keberadaan Suku Sentinel
Penelitian ini juga menyerukan koordinasi yang lebih besar antara polisi dan sistem peradilan serta layanan kesehatan dan sosial.