Follow Us

Cucu Wiranto yang Meninggal Tenggelam di Kolam Ternyata Tak Sendirian, Ini Data WHO

Moh. Habib Asyhad - Sabtu, 17 November 2018 | 12:06
Kebersamaan Wiranto dengan cucunya, Achmad Daniyal Alfatih , yang meninggal setelah terpeleset.
Labib Zamani/Kompas.com

Kebersamaan Wiranto dengan cucunya, Achmad Daniyal Alfatih , yang meninggal setelah terpeleset.

Bangladesh tercatat sebagai negara dengan catatan kematian akibat tenggelam tertinggi di dunia.

Angkanya mencapai 17 ribu dalam setahun.

Di bawahnya ada Vietnam dengan lebih dari 11.500 anak, lalu Thailand dengan 2.600 anak meninggal setiap tahunnya.

Departemen Pengendalian Penyakit Thailand pernah melaporkan bahwa sebanyak 10.923 anak-anak tenggelam di tahun antara 2006-2015.

Itu artinya, dalam sehari ada 10 anak tenggelam. Sepanjang tahun 2011-2015, 192 anak di bawah usia tiga tahun tenggelam di wadah air (sumur, bak mandi, atau penampungan air) di rumah atau di penitipan anak.

Di China, data tidak tersedia untuk sebagian besar provinsi.

Baca Juga : Maia Estianty Foto Bareng David Beckam untuk Kedua Kali: Malam Spesial

Namun di provinsi Jiangxi saja, data survei Aliansi menunjukkan lebih dari 4.600 anak tenggelam dalam setahun, sama halnya dengan 10 kematian setiap hari.

Terkait urgennya kasus anak meninggal karena tenggelam, WHO menyerukan agar negara-negara untuk mempromosikan keterampilan keselamatan air dan kelangsungan hidup seluruh wilayah.

Menurut mereka, tindakan ini harus mencakup pemasangan penghalang menuju air, menyediakan fasilitas penitipan anak yang aman—jauh dari air (untuk anak-anak pra-sekolah), dan mengajarkan keterampilan keselamatan air dan penyelamatan pada mereka.

Semoga apa yang terjai pada cucu Wiranto tidak terjadi untuk kedua kalinya.

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest