SUAR.ID - Amerika Serikat, Rusia, dan China saat ini merupakan negara super power militer dunia.
Masing-masing negara punya keunggulan sendiri-sendiri pada kekuatan militernya.
Selama ini banyak yang beranggapan Amerika sedikit lebih unggul dibanding dua rivalnya tersebut.
Pasalnya dalam tiga dekade terakhir teknologi militer Amerika begitu mendominasi dunia.
Baca Juga : Inilah 'Fatal Beauty', Tentara Wanita Rusia dari Pasukan Khusus Spetsnaz yang Cantik Sekaligus Berbahaya
Alutsista bikinan negeri Paman Sam laris manis di pasar dunia.
Namun sebuah laporan militer terbaru menyatakan sebaliknya.
Amerika diduga bakal kalah jika berperang melawan Rusia dan China.
Tak main-main, dilansir dari BBC (15/11) laporan itu dikeluarkan Komisi Strategi Pertahanan Nasional yang dibentuk Kongres AS untuk memberi pandangan secara netral.
Baca Juga : Stan Lee, Sosok Penting yang 'Melahirkan' The Avengers Meninggal Dunia: Militer AS pun Berduka
Mereka beranalisis, kekuatan dan teknologi militer Amerika telah terkikis dalam beberapa tahun terakhir ini.
"Keunggulan militer Amerika telah terkikis dalam tingkat yang sangat berbahaya. Tantangan yang harus ditangani jika tidak ingin keamanan nasional jadi taruhannya," demikian bunyi laporan itu seperti dilansir dari BBC.
Ada beberapa sebab yang mendasar munculnya analisis bahwa kekuatan militer Amerika melemah.
Baca Juga : Kecantikan Pasukan Wanita Israel yang Dilarang Pakai Baju Putih
Pertama, anggaran pertahanan Amerika terancam dipangkas pada tahun fiskal 2018 dan 2019.
Kedua, pengiriman pasukan Amerika ke Irak dan Afganistan memberikan efek buruk. Pasalnya di sana mereka nyaris tak mendapat tantangan berarti.
Begitu juga ancaman dari udara. Tak ada satu pun lawan yang bisa memberikan ujian serangan udara berarti untuk melatih diri.
Ketiga, China dan Rusia telah mempelajari kekuatan militer Amerika dan sisi lain melakukan peremajaan kekuatan militer mereka sendiri.
Keempat, memodernisasi militer berbasis kekuatan tradisional sekaligus menangkal Amerika di tempat yang mereka kuasai.
Salah satu contoh adalah intervensi yang dilakukan Rusia di Ukraina menunjukkan kekuatan penghancur dari artileri Moskwa.
Ditunjang dengan peralatan yang canggih, mereka membuat tentara Ukraina tak berdaya sambil terus menyembunyikan kekuatan mereka.
Laporan itu memberikan apresiasi kepada pemerintahan Donald Trump yang mulai memfokuskan diri terhadap China dan Rusia.
Namun dikutip CNN, komite mengkritisi strategi dari pemerintah tak dibarengi penjelasan gol apa yang ingin dicapai militer.
Strategi Pertahanan Nasional Trump terlalu terpaku pada asumsi dan kurang analisis yang berimbas kepada pertanyaan kritis tak terjawab bagaimana cara Amerika menghadapi tantangan.
Komite memberikan 30 saran kepada Trump untuk mengatasi ketertinggalan Amerika atas Rusia dan China.
Dari sekian banyak saran, setidaknya ada 3 sarang yang sangat krusial.
1. Perbesar kapasitas pasukan Amerika sehingga mereka bisa berperang di dua medan, asumsinya adalah front Asia dan front Eropa.
Sebab saat ini kekuatan Amerika hanya bisa berperang di satu front.
2. Kurangi ketergantungan akan komponen yang didatangkan dari luar. Seperti misalnya China.
3. Perbanyak tank, rudal jarak jauh, artileri dan armada kapal selam. Penuhi kebutuhan Angkatan Udara apapun itu.
Tentu saja saran-saran tersebut bakal menyedot biaya tingga padahal di sisi lain Trump sedang mengurangi anggaran belanja pertahanan.
Baca Juga : Inilah Denjaka, Pasukan Khusus Nan Misterius yang bikin Navy Seal Gentar