Suar.ID - Setiap pasangan yang sudah menikah tentu mendambakan kehadiran seorang anak ditengah-tengah mereka.
Namun pada kenyataannya, ada saja rintangan dan cobaan yang membuat beberapa pasangan tak kunjung dikaruniai buah hati.
Salah satunya seperti pasangan asal Negara Bagian Bihar, India ini.
Ironisnya, ujian tersebut justru membuat sang suami tega melakukan hal keji pada istrinya sendiri.
Bak tak punya perasaan, suami tega menyerahkan sang istri pada teman-temannya untuk dirudapaksa beramai-ramai.
Bahkan dengan teganya ia menyiramkan cairan asam pada sang istri lantaran menolak hal itu.
DiberitakanTribunnewsmaker.com,pria itu pada akhirnya harus berurusan dengan pihak berwajib untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Berdasarkan keterangan polisi, lelaki itu menyerahkan istrinya ke teman-temannya karena dia kalah dalam taruhan.
Korban yang berusia 30 tahun diberikan oleh suaminya sejak bulan Oktober.
Pelaku menyekap korban karena menolak hal tersebut.
Selain itu, ia juga menyiksa istrinya.
Dia dilaporkan menyiramkan cairan asam ke istri pada hari Sabtu 12 Desember 2020.
Penegak hukum merespons kabar penyiksaan itu.
Mereka menangkap si pelaku, pria berusia 36 tahun yang disebut sebagai pecandu alkohol.
Pria itu dijerat dengan tuduhan penyiraman cairan asam.
Selain itu, ia juga dijerat dengan tuduhan pemerkosaan beramai-ramai, kekerasan dalam rumah tangga, dan melakukan penyekapan.
Pejabat Kepolisian Muzahidpur, Rajesh Kumar kepada Independent mengatakan, pasangan itu diketahui sudah menikah selama 10 tahun.
"Suaminya kalah dalam taruhan pada Oktober, sehingga dia bakal menyerahkan istrinya supaya dirudapaksa beramai-ramai oleh temannya," papar Kumar.
Dilansir Daily Mail Selasa (15/12/2020), jika istrinya itu menolak, maka pelaku bakal menyekapnya di suatu tempat dan menyiksanya.
Teman-teman pelaku dilaporkan memerkosa korban pada 28 Oktober.
Identitas mereka semua dirahasiakan untuk melindungi korban.
Korban kemudian mengungsi ke rumah orangtuanya di desa tetangga.
Harian lokal Times of India memberitakan, korban berhasil kabur dari serangan itu.
Kabar penyiksaan itu sampai ke telinga aktivis Deepak Sing, yang membawa korban ke kantor polisi untuk membuat laporan keesokan harinya (13/12/2020).
Perempuan itu menuturkan kepada penyelidik, dia selalu mendapat penyiksaan dari suaminya karena tidak bisa memberikannya anak.