Suar.ID - Pada Jumat (14/1/2022) lalu, 2 ruangan di SMPN 1 Cikelet, Garut, Jawa Barat ini dibakar oleh orang tak dikenal.
Dilansir Kompas.com, polisi pun berhasil menangkap pelakunya yaitu Munir Alamsyah (53) setelah melakukan penyelidikan dan penyidikan.
Diketahui, pelaku ini merupakan mantan guru honorer di sekolah ini.
Munir pun sempat mengajar di SMP ini sebagai guru fisika pada tahun 1996-1998.
Pada polisi, Munir pun akui nekat membakar 2 ruangan ini karena kesal uang honornya yang hanya Rp 6 juta tak kunjung dibayar selama 24 tahun.
Melansir dari TribunJabar.ID, eks guru honorer ini yang sempat membakar ruangan di SMPN 1 Cikelet ini pun dibebaskan polisi dengan pendekatan keadilan restoratif.
Yusuf Suhendi, Kepala Sekolah SMPN 1 Cikelet Garut pun berysukur kasus yang menimpa Munir ini bisa berakhir indah.
Ia juga menegaskan kalau pihaknya ini tak menuntut apapun dari Munir dan kasus ini jadi pelajran penting ke depan.
"Alhamdulillah beres ya, kita semua bersyukur Pak Munir bebas, dan kami tidak menuntut apa pun darinya semoga ini banyak hikmahnya," ujarnya.
Menurutnya, ia banyak pelajaran yang bisa diambil dari kasus yang sempat menjerat Munir ini.
Meski kejadian ini sudah sangat lama, Yusuf pun menuturkan permasalahan di sekolah harus segera diselesaikan agar tak berlarut-larut dan tak jadi masalah di kemudian hari.
"Kita semua banyak ambil pelajaran dari kasus ini, Pak Munir adalah seorang guru yang menuntut haknya selama mengajar.
"Kami semua staf guru di sekolah memaafkan beliau," ungkapnya.
Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengungkapkan kalau pembebasan Munir ini didasari hasil kesepakatan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.
"Kami melihat bahwa di sini memenuhi persyaratan materil dan formil, akhirnya kami tempuh dengan jalur restorative justice," ucapnya.
Sosok Munir
Kehidupan Munir di Garut ini bisa dibilang sangatlah memprihatinkan.
Pasalnya, ia tak punya rumah dan tinggaldi masjid sebagai marbot di kampungnya.
"Kang Munir tidak punya rumah, selama ini diam di masjid sebagai marbot masjid, punya kamar kecil," ujar Iip Syarif, kerabat Munir saat dihubungi Tribunjabar.id, Jumat (28/1/2022) malam.
Untuk makan sehari-hari, menurutnya Munir ini sering kesulitan dan cuma berharap dari pemberian dari kerabat dekat.
Bahkan, kadang Munir ini sampai harus mencuri ikan di kolam depan masjid milik saudaranya.
"Masak sendiri, kadang mencuri ikan saudaranya di kolam depan masjid," ungkapnya.
Dirawat di RS Jiwa
Iip bersama Komunitas Generasi Muda Cikelet pun sudah melakukan musyawarah untuk bantu kehidupan Munir ke depan.
Ia juga menghimpun donasi untuk bantu meringankan beban yang dialami eks guru honorer ini.
"Dari awal dia ditahan di Polsek Cikelet juga kita sudah musyawarah, mendampingi proses hukumnya juga, termasuk perawatan di RS Jiwa.
"Kang Munir harus punya aktivitas produktif pasca bebas, karena sejatinya dia cerdas dan unggul, semoga Allah mudahkan semuanya," ungkap Iip yang juga merupakan seorang dosen di ISBI Bandung itu.
Munir ini dibawa ke RSJ Provinsi Jawa Barat Cisarua untuk direhabilitasi.
Diketahui, Munir ini alami depresi hingga butuh perawatan oleh psikolog.