Suar.ID - Banyaknya konsumen yang mengeluh karena ada parkir liar berbayar di jaringan minimarket Alfamart membuat pihak perusahaan angkat bicara.
Regional Corporate Communication Manager PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) Budi Santoso, mengatakan bahwa konsumen sebenarnya bisa parkir gratis di jaringan minimarket Alfamart.
Namun dia mengatakan bahwa ada banyak tukang parkir liar yang menarik biaya parkir dari para konsumen Alfamart.
"Kami ingin memberikan kenyamanan ke konsumen."
"Sebab, kita sudah melakukan pembayaran ke pemerintah daerah (Pemda)."
"Kita inginnya semua parkir-parkir di toko kami itu gratis," kata Budi.
Sayangnya, masih banyak tukang parkir liar yang mencari nafkah di lahan-lahan parkir minimarket.
Bahkan banyak dari tukang parkir liar itu juga diberdayakan oleh organisasi masyarakat (ormas) setempat.Ujungnya, pengusaha pemilik minimarket yang justru harus melakukan negosiasi dengan tukang parkir liar dan ormas tersebut.
Meski lahan parkir secara hitam di atas putih adalah milik atau disewa oleh pihak swalayan, namun Alfamart tak bisa dengan bebas mengusir tukang parkir liar.
Budi mengatakan perlu pendekatan berupa sosialisasi dan negosiasi antara pihak swalayan dengan pihak yang mengklaim menguasai lahan parkir.
"Caranya kami melakukan koordinasi dengan melakukan sosialisasi kepada oknum tersebut."
"Bagaimana pun kita duduk bareng, kita sampaikan bahwa kami ingin lahan parkir ini, lalu dari masyarakat bagaimana," ungkap Budi.
Dengan melakukan pendekatan tersebut, diharapkan dapat ditemukan titik tengah antara kedua belah pihak.
"Inginnya semua secara persuasif dan baik, tanpa ada ancaman atau lainnya."
"Kita ingin duduk bareng membicarakan ini, bagaimana jalan yang terbaik bagi kedua belah pihak," ungkap dia.Namun, Budi mengakui masih ada saja oknum yang bersikukuh memungut uang parkir di lahan swalayan.
Jika sudah begini, pihak Alfamart pun mengambil jalan tengah dengan tetap mengizinkan tukang parkir tersebut bekerja, namun tak boleh memaksa menarik uang dari konsumen.
"Mereka minta nego seperti misalnya bolehlah mereka tetap menjaga parkir, tapi tidak boleh memaksa."
"Jika diberikan upah parkir, mereka boleh menerima, tapi kalau tidak dikasih, ya tidak boleh maksa," pungkas Budi.