Suar.ID - Tak sedikit wanita yang terjerumus pemahaman radikal samapai nekat menjadi teroris ISIS.
Salah satunya adalah seorang wanita cantik bernama Aqsa Mahmood.
Sebelum jadi teroris ISIS ternyata ia adalah seorang anak seorang pengusaha kaya raya yang tinggal di Inggris.
Meski bergelimang harta, Aqsa Mahmood ini malah memilih jadi perjuangan kelompok teroris.
Untuk diketahui, umumnya teroris wanita berperan sebagai pendukung 'pejuang' pria, namun ISIS ini tak memberlakukan hal serupa.
Anggota perempuan ISIS ini malah akan mengambil aksi besar.
DikutipKompas.com, alih-alih bertugas sebagai support system, anggota perempuan ini juga menjadi martir dalam aksi-aksi teror seperti tertulis dalam bukuTackling Terrorists' Exploitation of Youth karya Jessica Trisko Darden pada 2019.
"Wanitadan anak-anak perempuan merupakan mayoritas pelaku bom bunuh diri Boko Haram, dan kira-kira seperlima dari mereka adalah anak kecil," tulis buku tersebut.
Kisah Aqsa Mahmood
Aqsa Mahmood memutuskan untuk meninggalkan dunianya demi menjadi 'pejuang' ISIS.
Kisah soal Aqsa ini bahkan sempat jadi kontroversial di dunia pada tahun 2013/2014.
Pasalnya, wanita cantik dari Skotlandia ini kabur dari rumah demi bergabung dengan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah.
Padahal, ia merupakan gadis kaya raya yang segala sesuatunya sudah pasti terpenuhi.
Aqsa sendiri adalaha warga Inggris Raya dari Glasgow yang memicu kontroversi gegara menjadi wanita Inggis pertama yang menyelinap ke wilayah Daesh di usia 20 tahun.
Dilansir Tribunnews.com, gadi kelahiran Glasgow ini merupakan putri dari seorang pengusaha kaya dan juga siswa dari sekolah top.
Keluarga Aqsa Mahmood sendiri adalah perantauan dari Pakistan.
Ayah Aqsa ini membangun kerajaan bisnisnya usai mereka hijrak ke Skotlandia.
Saat tiba di Skotlandia, Aqsa merupakan gadis yang suka berdandan, membeli pakaian, dan suka bergosip.
Sedangkan, keluarga Aqsa Mahmood ini diyakiniibanyak pihak tak tahu kalau sang anak ini memiliki niat kabur dan bergabung dengan kelompok teroris biada ini.
Sayangnya, serupa dengan Zakiah, Aqsa telah dicuci otaknya.
Bahkan, Aqsa ini juga memilih menikah dengan militan ISIS hingga buat keluarganya merasa dikhianati.
Sedangkan dikutip Kompas.com yang tayang September 2014, orangtua Aqsa yang bernama Khalida Mahmood dan Muzaffar Mahmood ini terkejut saat tahu putri mereka ini jadi radikal.
Seperti orang kebingungan, orangtua Aqsa ini pun menginginkan anaknya untuk pulang.
Mereka tahu keberadaan Aqsa lewat cuitan radikalnya di Twitter.
Lewat cuitannya, Aqsa ini meminta pada muslim di Inggris untuk melakukan serangan teroris seperti yang terjadi di Woolwich dan Amerika Serikat.
"Kalau kalian tak bisa ke medan perang (Suriah dan Irak), maka buatlah medan perang kalian sendiri," tulis Aqsa di Twitternya, seperti yang dilansirDialymail.com, Selasa (2/9/2014).
Aqsa ini diketahui kabur ke Suriah lewat Turki dan dilaporkan hilang oleh keluarganya.
Ayah dan ibu Aqsa juga menegaskan kalau mereka sangat mencitai putri mereka dan ingin ia untuk pulang.
Pernyataanini dibacakan oleh pengacara orangtua Aqsa.
"Kami tetap mencintaimu Aqsa namun kini harus memprioritaskan keluarga dan saudara-saudaramu karena kau mengkhianati kami, komunitas kami, dan warga Skotlandia ketika kau mengambil langkah tersebut."
"Kamu sudah merobek hati kami dan mengubah hidup kami selamanya. Mohon segera pulang."
"Jika putri kami, yang memiliki semua kesempatan untuk kebebasan dalam hidupnya bisa menjadi radikal dari kamar tidurnya, maka itu bisa juga terjadi di semua keluarga" tambah pernyataan itu.
Kini Aqsa Mahmood pun diyakini sudah menjemput ajalnya pada Februari 2019 di medan perang sebagai teroris ISIS.