'Separah Itu', Jauh Sebelum Jatuhnya Korban GE, Rupanya Pada 2013 Diduga Sudah Ada Kasus Kekerasan Menwa UNS, Saksi ini Berikan Pengakuan Mengejutkan!

Rabu, 03 November 2021 | 17:49
TribunSolo.com Septiana Ayu/Instagram @menwa_uns

GE (20), mahasiswa yang tewas saat Diksar Menwa UNS (kiri) dan kantor Menwa UNS (kanan). Polisi mengungkapkan pihaknya mendapat bukti baru terkait kasus mahasiswa UNS, GE (20), tewas saat mengikuti Diksar Menwa.

Suar.ID - Belakangan masyarakat Indonesia dibuat heboh dengan kasus meninggalnya kasus Mahasiswa UNS yang berinisial GE.

GE ini meninggal usai mengikuti Diksar Menwa.

Hingga kini kasus meningganya GE saat mengikuti Diksar Menwa UNS ini masih diusut oleh pihak kepolisian.

Di saat hebohnya kasus ini seorang pengguna Twitter memberikan pengakuan yang tak terduga.

Ia mengungkapkan kalau kejadian ini rupanya bukanlah yang pertama kalinya.

Baca Juga: Geledah Markas Menwa Selama Satu Jam, Polisi Cari Barang Bukti Ini atas Kasus Tewasnya Mahasiswa UNS

Hal ini diungkapkan oleh pengguna Twitter Novaria Putri Yudianti di akun nya @putri_yudianti pada Sabtu (30/10).

Unggahan ini pun diberi judul 'Tragedi Menwa UNS 2013'.

Dalam unggahan ini, Novaria Putri ini menjelaskan kalau sempat ada korban bernama Rochim yang meninggal akibat mengikuti Menwa UNS ini.

Ia pun mengungkapkan kalau harus melewati proses yang panjang sebelum dirinya memberanikan diri untuk membawa kasus ini ke permukaan.

Novaria Putri ini mengatakan kalau pada 2013 silam pernah ada kasus serupa dengan apa yang dialami oleh GE.

Baca Juga: GE Tewas Saat Diklat Menwa, Kini Terungkap Fakta Terbaru Meninggalnya Mahasiswa UNS ini, Ternyata Ada Bekas Luka Hingga Diduga Ada Kekerasan!

Namun, kasus ini tak ditindak lanjuti ke ranah hukum dikarenakan pihak keluarga sudah mengikhlaskan.

Tak cuma itu, kala itu bahkan tak ada tindak autopsi dan pihak kampus pun meminta kasus ini diselesaikan dengan kekeluargaan.

Tangkap layar Twitter @putri_yudianti

Unggahan akun Twitter @putri_yudianti tentang dugaan tragedi meninggalnya mahasiswa UNS saat diklat Menwa.

Novaria Putri pun juga mengatakan kalau semua piahk diminta untuk bungkam agar tak sampai tercium media.

"Semua pihak diminta bungkam supaya gak tercium media, semua demi nama baik kampus,' tulis Novaria.

Ia juga mengungkapkan kalau cerita ini dialaminya langsung saat mengikuti diklat Menwa UNS.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Reaksi Ibu Hana Hanifah Soal Anaknya Yang Disebut Tak Perawan | Disebut Sudah Tak Laku, Cupi Cupita Dilamar Pengusaha, Maharnya Fantastis

Selanjutnya, ia pun tak menyangka kalau akan memperoleh kekerasan fisik.

Pasalnya, UNS sendiri bukanlah di bawah naungan militer.

"Karena ini kan lingkungan kampus, bukan lingkungan akademi militer, ya aku pikir gak akan ada tindak kekerasan," tulisnya.

Kemudian, ia mengungkapkan masih ingat betul detail wilayah dan kejadiannya.

Pada minggu pertama, semua masih berjalan adem ayem dan bahkan tak ada tindak kekerasan.

Baca Juga: Innalillahi, Artis Muda dan Berbakat Hana Kirana Dikabarkan Meninggal Dunia di Usia 18 Tahun, Ternyata Alami Sakit Ini dan Tidak Cerita ke Orangtua

Namun, pada minggu kedua muali ada tindak kekerasan seperti ditampar berkali-kali dan juga dijatuhi replika popor dari kayu ke kepala.

Novia pun menduga kalau hukuman inilah yang akhirnya membuat GE meninggal dunia.

"Feelingku hukuman ini yang bikin Alm. Gilang meninggal dunia," terangnya.

Selain itu, ia juga mengatakan kalau ada yang dampai ditenjang dan ditinju.

Bahkan, banyak teman sebayanya yang sudut bibirnya sobek dan tak sembuh-sembuh.

Baca Juga: Demi Bersanding dengan Rhoma Irama, Artis Lawas yang Sering Beradegan Mesra ini Rela Tinggalkan Suami Pertamanya Demi Jadi Istri Kedua Raja Dangdut

"Lihat wajah teman2 cowokku ada yg bengep trus ada yg sudut bibirnya sobek gak sembuh2 karena sering dipukuli di tempat yg sama," lanjutnya.

Selanjutnya, pada minggu ketiga, kegiatan dilakukan di luar kampus.

Di sinilah senior ini mulai bertindak semena-mena dan tak pandang bulu.

Tangkap layar Twitter @putri_yudianti

Unggahan akun Twitter @putri_yudianti tentang dugaan tragedi meninggalnya mahasiswa UNS saat diklat Menwa.

Akhirnya dari kegiatan ini, para peserta pun disuruh longmarch dari Desa Karanglo sampai ke kampus.

Perjalanan ini pun membutuhkan waktu 24 jam dengan estimasi istirahat 2,5 jam saja.

Baca Juga: Bukan Cuma Masalah Duit Segepok yang Dipamerkan Istrinya, Ternyata Ini Alasan Lain AKBP Agus Sugiyarso Dicopot Jabatannya

"Jalan kaki dari pagi jam 8 atau 9 pagi sampai kampus jam 4 atau 5 subuh keesokan harinya," tulisnya.

Novaria pun menceritakan awal mula tragedi Rochim ini meninggal dunia.

Kala itu, mereka berada di bonbin jurug sekitar pukul 3-4 subuh.

Rochim ini awalnya sudah mengeluh sakit sejak 2 atau tiga hari sebelum long march.

Ia bahkan sampai muntah-muntah dan diaer akut dan langsung diobati namun tak sembuh-sembuh.

Baca Juga: Bergelimang Harta Sedari Orok,Perlengkapan Calon Bayi Nagita Slavina Tuai Decak Netizen,Harganya Bisa Buat DP Mobil!

Novaria pun melihat di depan mata kepalanya sendiri kalau rochim ini tetiba ambruk dan tak sadarkan diri.

"Disitu aku lihat depan mata kepalaku sendiri Rochim ambruk gak sadarkan diri," tulis Novaria.

Selanjutnya pada pukul 9-10 pagi, para peserta baru diberi tahu kalau Rochimni meninggal dunia.

Dari kejadian ini semua pun diwanti-wanti untuk tutup mulut.

Semua yang terlibat pun tak berani angkat bicara.

Baca Juga: Nekat Lakukan Serangan Membabi Buta di Kereta, Identitas Si Joker Jepang Akhirnya Terkuak, Motif Tindakannya Tak Masuk Akal

"Ketika itu kita bener2 diwanti2 untuk diam. Nggak boleh cerita ke siapapun tentang semua yang terjadi selama diklat," ungkapnya.

Hingga berita ini diturunkan masih belum diketahui kebenaran mengenai unggah tersebut.

Meski begitu, unggahan ini pun menuai berbagai komentar dari netizen.

Tak sedikit diantara mereka yang tak menyangka kalau Menwa bisa melakukan hal separah itu.

Baca Juga: Meski Hidupnya Terlihat Sangat Sederhana dan Tidak Glamor, Uang Belanja Sarwendah Ternyata Bikin Geleng-geleng Kepala!

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Sumber : Twitter

Baca Lainnya