Suar.ID - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang hingga kini masih menjadi sorotan.
Pasalnya, hingga kini kasus yang menewaskan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ini belum juga terungkap.
Kendati begitu, polisi hingga kini masih mati-matian menyelidiki kasus ini.
Bahkan, kabarnya, polisi akan segera mengungkap kasus pembunuhan Subang ini.
Terkait hal ini, anak sulung Tuti, Yoris (34) dan keluarganya sudah mempunyai rencana untuk menyewa jasa pengacara.
Dilansir TribunWow.com, hal ini diungkapkan Yoris sendiri dalam Kanal YouTube Kepala DesaJalancagak, Desa/Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat, Indra Zaenal, Jumat (15/10/2021).
Kepala desa yang juga paman Yoris ini pun akui sengaja berkumpul dengan keponakannya.
Hal ini dilakukan untuk membicarakan soal rencana menunjuk pengacara.
“A Yoris saya panggil ke sini, kita keluarga akan ngobrol tentang pembahasan bagaimana ke depannya, kita menggunakan pengacara keluarga,” kata Indra.
Ia pun berinisiatif mencairkan pengacara untuk keluarga Yoris.
Pasalnya, sempat ada hal tak mengenakkan yang terjadi pada keluarga Tuti.
Karena hal ini, ia pun merasa kalau Yoris dan keluarga kini sudah memerlukan sosok pengacara.
“Ada beberapa hal yang kurang mengenakkan ini kemarin, jadi saya juga akan menggunakan pengacara keluarga,” terangnya.
Sayangnya, Indra tak menjelaskan kejadian tak mengenakkan apa yang menimpa Yoris dan keluarga.
Meski memiliki pengalaman di bidang hukum, Indra tak dapat menjadi pengacara Yoris.
Ini dikarenakan posisinya sebagai kepala desa.
Baca Juga: 'Dapat Rp 50 Juta Buat Cepu', Terungkap Fakta Tak Terduga Ini Dibalik Penangkapan Jennifer Jill
Oleh karenanya, ia pun kemudian berencana menggunakan jasa kuasa hukum dari beberapa teman.
“Kita ini harus mengeluarkan biaya setidaknya,” katanya.
Yosef Sempat Marah-marah di Rumah Tuti
Yosef ini sebelumnya sempat marah-marah sambil menelpon seseorang.
Dede, ketua RT korban ini menceritakan situasi saat ia pertama kali mengetahui pembunuhan di rumah Yosef dan Tuti.
Hal ini diungkapkannya dalam kanal YouTube milik Kepala DesaJalancagak, Indra Zaenal, Jumat (14/10/2021).
Saat itu Dede sudah berada di TKP kejadian.
Ia pun membantu polisi dengan mengumpulkan para saksi.
Disebutnya saat itu ada saksi bernama Wawan yang melihat Yosef sempat telepon sambil marah-marah.
Dede akhirnya meminta Wawan mengutarakan kesaksiannya pada polisi.
Kala itu, Dede mengira Yosef ini marah-marah setelah lapor polisi.
Namun, rupanya Wawan melihat Yosef ini menelpon sambil marah-marah pagi-pagi sebelum Wawan ini narik muatan.
"'Bukan Pak RT, Ujang juga mendengar, saya dari perempatan jalan narik muatan ke arah jalan Jambu dan Ciseuti, melihat Pak Yosef di SD Sawo sedang menelepon sambil marah-marah, saya tidak tahu ia menelepon siapa'," kata Dede menirukan Wawan.