Nggak Ada Sakit-sakitnya Usai Kena 'Smackdown' Polisi Sampai Kejang, Sosok Fariz Curi Perhatian Usai Buka Suara: Pegel-pegel Saja

Kamis, 14 Oktober 2021 | 09:07
Tangkap layar Youtube

Sosok Fariz, mahasiswa yang kena 'smackdown' polisi saat demo di Tangerang

Suar.ID - Penanganan aksi unjuk rasa di Tangerang jadi sorotan usai seorang mahasiswa menjadi korban smackdown Polresta Tangerang.

Kini, mahasiswa kroban smackdown sudah bisa memberikan keterangan mengenai kesehatannya.

Dilansir dari TribunJakarta.com, M Fariz, mahasiswa sebelumnya sempat kejang-kejang karena dibanting polisi arogan ke trotoar.

Baca Juga: Akhirnya Terbongkar, Ibarat 'Tak Ada Kejahatan yang Sempurna', Polisi Berhasil Temukan Kesalahan Fatal Pelaku Pembunuhan Subang

Fariz mengatakan dirinya tidak mengidap ayan.

Kejadian tersebut terjadi saat menjalani aksi unjuk rasa di depan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang pada Rabu (13/10/2021) siang.

Bagaimana tidak, polisi membanting sambil mengangkatnya tinggi kemudian membenturkan badan Fariz ke aspal sampai terdengar suara yang cukup keras.

Tapi, saat dibawa ke Polresta Tangerang, Fariz yang berambut gondrong itu dapat berjalan normal.

Tapi dia terlihat sambil menahan pegal yang ada di pinggangnya.

Dari video yang beredar di grup WhatsApp, Fariz tampak segar dan bisa berkomunikasi secara lancar.

Baca Juga: Temannya Menikah Muda dengan Tokoh Agama, Puluhan Pelajar SMP Langsung Turun Ke Jalan Lakukan Demo Sambil Orasi, Tuntut 4 Hal ini!

"Saya enggak ayan, saya enggak mati, sekarang masih hidup dalam keadaan baik-baik saja," kata Fariz.

Dia juga hanya merasa pegal-pegal saja usai dibanting keras-keras oleh anggota Polresta Tangerang.

Diberitakan sebelumnya, Hari Ulang Tahun ke-389 Kabupaten Tangerang diwarnai oleh demo mahasiswa yang berujung kekerasan oleh aparat kepolisian, Rabu (10/10/2021).

Sebuah video beredar di Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, ramai bentrok antara mahasiswa dengan aparat kepolisian.

Bentrokan yang terjadi antar mahasiswa dan petugas kepolisian itu berawal, saat sejumlah mahasiswa hendak masuk ke dalam Gedung Bupati Tangerang.

Bahkan, dipertengahan video tersebut tampak seorang polisi berbadan besar, berpakaian serba hitam tengah menahan dan menarik seorang mahasiswa.

Tak lama kemudian, polisi yang disinyalir merupakan anggota Polresta Tangerang tersebut tiba-tiba saja membanting mahasiswa tersebut ke trotoar.

Tangkap layar YouTube

Video amatir yang menunjukkan aksi arogan polisi saat demo di Tangerang

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Masyarakat Madura Maunya Apa? Geruduk Wali Kota Surabaya Minta Stop Swab Di Suramadu | Jonathan Frizzy Semprot Pamannya Yang Ikut Campur Urusan Rumah Tangganya

Bantingan tersebut sampai mengenai bagian tulang belakang dan bagian belakang kepala.

Saking kerasnya bantingan, suara benturan badan mahasiswa antara trotoar terdengar jelas di dalam video.

Tak lama kemudian, mahasiswa tersebut langsung kejang-kejang.

Tidak hanya itu, seakan tidak bersalah, anggota kepolisian tersebut langsung kabur meninggalkan mahasiswa tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro mengatakan kalau nasib mahasiswa itu dalam keadaan sehat.

Dalam video klarifikasinya yang dikirimkan kepada TribunJakarta.com, mahasiswa gondrong tersebut sudah bisa jalan normal sambil memegangi pinggangnya.

"Kondisinya masih sehat semua, yang diamankan masih dilakukan swab dan pemeriksaan lebih lanjut," ujar Wahyu saat dikonformasi.

"Yang bersangkutan akan kita bawa ke RS untuk dilakukan pemeriksaan medis," sambungnya.

Kendati demikian, pihaknya terus membantah tidak ada kekerasan dalam pengamanan demo tersebut.

Padahal, TribunJakarta.com sudah memberikan video amatir tersebut kepada Wahyu.

"Tidak ada kekerasan, kalau masih ada berarti oknum anggota tersebut akan saya tindak tegas," ucap Wahyu.

Tapi ia mengatakan, kasus ini akan terus diusut hingga tuntas apa bila anggotanya terbukti melanggar tupoksi pengamanan demo.

Hingga saat ini, Wahyu belum membeberkan secara rinci inisial anggota tersebut dan dari satuan mana dirinya bertugas.

"Secara internal, tetap akan saya evaluasi tim Propam. Akan melakukan evaluasi terhadap SOP mengamankan massa. Hasil penilaian internal sebagai bahan untuk menindak anggota bila terbukti adanya kesalahan SOP," pungkas Wahyu.

Baca Juga: 'Kami Membuat Kesalahan', 6 Klub Inggris ResmiKeluar dariLiga Super Eropa Gegara di Demo Jutaan Penggemarnya, Tim Spanyol dan Italia Masih Bungkam, Bikin Nasib ESL Makin Tak Jelas

Tag

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Sumber TribunJakarta.com