Suar.ID - Upaya pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, terus di lakukan.
Polisi kini sedang mendalami semua barang bukti dan sejumlah saksi terkait kasus kematian Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Satu di antara saksi yang diperiksa intensif adalah Muhammad Ramadanu alias Danu (20).
Danu diketahui mrupakan keponakan Tuti sekaligus sepupu dari Amalia.
Namanya terseret setelah Yosef (55) selaku suami dan ayah korban menyebut bahwa Danu punya akses ke rumah Tuti.
Selain itu, sejumlah barang bukti juga menunjukkan bahwa pemuda yang bekerja di Yayasan Bina Prestasi Nasional itu memang dekat dengan keluarga Yosef.
Bahkan, Danu disebut sering berkunjung ke rumah Tuti dan Amalia.
Terkait hal itu, Danu akhirnya buka suara.
Danu tak menampik bahwa dirinya memang sering main ke rumah bibi dan sepupunya itu.
Ia pun membeberkan apa yang terjadi sebelum peristiwa pembunuhan ibu dan anak tersebut.
Terungkap, sepupu Amalia Mustika Ratu itu sempat berkunjung ke rumah korban sebelum tragedi Jalancagak, 18 Agustus 2021.
Tepatnya, Danu berkunjung pada tanggal 17 Agustus 2021 sore hari.
Ia mengungkap, kunjungannya tersebut lantaran Amalia Mustika Ratu, anak Tuti dan Yosef, minta tolong untuk dibelikan makanan.
"Tanggal 17 sore memang ke rumah Amel karena di suruh membeli makanan. Sempat merokok, wajar saja ada sisa puntung rokok yang tertinggal," ungkap Danu dikutip dari TribunnewsBogor.com, Senin (20/9/2021).
Danu pun mengakui bahwa dirinya sempat merokok di rumah korban.
Oleh karena itu, tak heran bila DNA-nya terlacak dari sejumlah puntung rokok di rumah korban.
Danu Pasrah Disudutkan
Danu diketahui merupakan orang Yayasan Bina Prestasi Nasional sekaligus keponakan dari Tuti.
Kepada wartawan, pemuda itu mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak punya salah apa-apa.
"Tanggapan saya silahkan saja, soalnya saya enggak punya salah apa-apa di kasus ini. Memang saya enggak punya akses masuk juga ke rumah itu," ucap Danu dikutip dari TribunJabar.id, Minggu (19/9/2021).
Danu merasa dirinya disudutkan atas tuduhan yang menyebutnya memiliki akses keluar masuk kediaman korban.
Sosok yang masih memiliki hubungan sepupu dengan Amalia tersebut mengaku hanya bisa pasrah menerima hal tersebut.
"Dugaan mereka, dugaan bahwa Danu pegang kunci rumah itu misalkan sok aja Danu mah pasrah aja, emang sejak pertama juga saya enggak pegang kunci, enggak memiliki akses juga," katanya.
Danu pun hanya bisa berharap akar kasus pembunuhan terhadap Tuti dan Amalia bisa segera turungkap.