Suar.ID - Hingga kini kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih saja menjadi misteri meski sudah 30 hari lebih berlalu.
Kendati demikian, polisi tetap berusaha mati-matian mengungkap kasus ini.
Kini polisi pun gunakan alat tes kebohongan untuk memeriksa Yosef yang merupakan suami sekaligus ayah dari kedua korban.
Dilansir TribunJabar.ID, tim dari Bareskrim Polri memeriksa Yosef dan juga istrinya mimin untuk mengungkap kasus perampasan nyawa Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
Untuk diketahui, ibu dan anak ini ditemukan tewas dalam keadaan tragis.
Bagaimana tidak, jenazah keduanya ini ditemukan di bagasi mobil yang terparkir di halaman rumah di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang pada 18 Agustus 2021.
"Iya diperiksa oleh Bareskrim pakai alat tes kebohongan.
"Secara eksplisit ditanya apakah Pak Yosef melakukan atau menyuruh melakukan perampasan nyawa.
"Itu pertanyaan mendasarnya," kata Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef saat ditemui di Jalan LLRE Martadinata Bandung, Senin (20/9/2021).
Yosef pun akui telah menceritakan hal ini pada Rohman.
Kliennya ini akui menjawab semua pertanyaan penyidik Bareskrim Polri yang menggunakan tes kebohongan tersebut.
"Keterangan mereka ke sana, baik Pak Yosef dan Bu Mimin, mereka itu tidak pernah melakukan atau menyuruh melakukan perampasan nyawa.
"Jadi, kaitan hasilnya silakan tanya ke penyidik. Untuk hasil tes saya belum tahu," ucapnya.
Pemeriksaan tes kebohongan ini rupanya membutuhkan waktu yang lama untuk memastikan Yosef ini benar-benar menyampaikan hal sebenarnya atau tidak.
"Pak Yosef melaluinya hari Kamis, dari Magrib sampai jam 21.00 kemudian dilanjutkan Jumat setelah jumatan," kata Rohman Hidayat.
Usai melakukan pemeriksaan dengan alat tes kebohongan pada Yosef, Bareskrim juga melakukan hal yang sama pada Mimin.
"Kemudian Bu mimin, di tes kebohongan juga, di tes nya hari Sabtu dari Jam 10-12an itu sudah selesai," kata Rohman.
Cerita Yosef pada Rohman, kliennya ini juga ditanya soal kejadian perampasan nyawa Amalia dan Tuti.
Ia pun tak mengetahui alasan di balik penggunaan alat tes kebohongan untuk Yosef dan juga Mimin.
"Alasannya saya tidak tahu, tapi yang pasti memakai alatlah karena saya juga tidak masuk, menurut keterangan Pak Yosef pada saat itu dia dites kebohongan pakai alat yang di tempel di dada dan tangan, itu update terkhir," kata dia.
Pakar Bandingkan dengan Kasus Sianida
Pakar mikro ekspresi yang bernama Poppy Amalya pun angkat bicara soal kasus peembunuhan ibu dan anak di Subang ini.
Ia mengungkapkan kalau kasus ini lebih rumit dibandingkan dengan kasus Mirna dan kopi sianida pada 2016.
"Kalo kasus racun sianida yang sayahandleitu yang saya bantu pihak keluarganya itu saksinya banyak, di CCTV ada saksinya nah kalo kasus ini enggak ada CCTV lebih parah lagi," ucap Poppy Amalia saat menyambangi rumah keluarga korban perampasan nyawa Amalia di Dusun Jalancagak, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Senin (20/9/2021).
Menurutnya, pada kasus kematian dari Tuti Suhartini serta Amalia Mustika Ratu ini sangatlah rumit untuk dipecahkan.
Karena itu, ia pun tertarik menanggapi kasus ini.
"Kalo menurut saya kasus ini lebih ngejelimet ya, kalo disana (kasus kopi sianida) itu ada CCTV, walaupun keliatan di zoom itu 32 kali ya pakai alat khusus dari Australia, nah kalo ini mana gak ada, bingung gak tuh," katanya.
"Makannya polisi enggak bisa asal, ngelacaknya juga dari CCTV yang minim terus anjing pelacak, semuanya lah dikerahkan ini turun semua, tapi saya yakin polisi akan segera mengungkap kasus ini," ucapnya.