Suar.ID - Belum lama ini sebuah video menjadi viral di media sosial.
Dalam video ini memperlihatkan aksi arogan seorang pegawai SPBU.
Bagaimana tidak, pegawai SPBU ini jumawa marah-marah ke pedagang yang berjualan di sekitar SPBU.
Hal ini diketahui lewatpostingan akun Instagram @fakta.indo pada Senin (30/8).
Diketahui, kejadian ini terjadi di pom bensin SPBU di Cipadung, Cibiru, Bandung.
Kejadian ini awalnya terjadi saat pegawai SPBU ini menegus pedagang di sekitar POM dengan cara yang tak dianggap sopan.
Dengan cara yang arogan, petugas ini pun meminta warga yang berjualan di sekitar pom ini untuk berhenti berjualan.
Tak cuma itu, menurut postingan ini, pegawai ini pun disebut dikatakan sempat memaki seorang pedagang yang berada di lokasi.
Postingan ini pun langsung menuai berbagai komentar dari netizen.
Banyak yang marah dengan kelakuan pegawai SPBU ini.
"Jangan sok sok an mas petugas SPBU, anda pekerja bukan yang punya pom BENSIN," komen akun @utisartika.
"Sama2 cari makan. Banyak2 mengertilah dgn sesama. Kalo ada dirasa ga patut ya tegur baik2," lanjut akun @ps_natsi.
"Di gaji berapa itu sama SPBU kok gayanya seperti itu sesama warga pribumi.... Diatas langit masih ada langit anak muda," tulis akun @bagusaditia_mmsc.matic.
"Rejeki tuh pasti ada pak ngapain marah2 gak terima," kata akun @adityarizdant_.
Dilansir TribunJabar.ID, seorang saksi mata pun mengungkapkan kalau pelaku ini ternyata dikenal suka membuat masalah di lingkungan rumahnya.
Hal ini disampaikan oleh Ray selaku saksi sekaligus pedagang di wilayah ini.
"Awalnya itu dari hari Jumat (27/8/2021). Petugas SPBU itu marah ke pedagang karena katanya kita jualan di wilayah SPBU, dan menurut dia kita salah," ucap Ray, Senin (30/8/2021).
Ray pun melanjutkan kalau cara pelaku marah-marah ini sangatlah kasar dan merendahkan.
"Si teteh penjual salad buah yang videoin, dia sampe dikata-katain sampe suaminya marah, waktu kejadian si teteh upload status di WhatsApp mungkin dari situlah videonya viral," ujarnya.
Pelaku juga sempat mengucapkan kalimat yang rasis hingga semakin memancing emosi banyak orang.
"Kalau masalah jualannya udah beres dari hari Sabtu, cuma dia negur lagi dan marah-marah dengan kata-kata tidak pantas. Waktu ditanya sama polisi juga dia ngakunya enggak punya KTP," ujar Ray.
Ray pun bercerita kalau keseharian pelaku ini tinggal di daerah Manglayang.
Di wilayah tempatnya tinggal, pelaku ini pun dikenal suka membuat keributan.
"Waktu polisi datengin rumahnya, tetangga dia emang pada bilang kalau dia banyak masalah dan suka bikin masalah," ujar Ray.
Tak lama usai video ini viral, muncul video permintaan maaf dari pelaku.