Suar.ID - Hingga kini polis masih berusaha mati-matian mengurai kasus kematian ibu dan anak di bagasi mobil Alphard yang berada di Subang.
Dikutip TribunJabar.ID, polisi pun masih memeriksa sejumlah saksi termasuk Yosep yang merupakan suami dari Tuti sekaligus ayah dari Amalia.
Untuk diketahui, Tuti dan Amalia ini ditemukan tak bernyawa di bagasi mobil Alphard di rumahnya di Subang pada Rabu (18/8).
Ini artinya sudah seminggu lebih kasus ini masih belum juga terungkap pelaku yang tega menghabisi nyawa keduanya.
Melansir dari TribunnewsBogor.com, kriminolog Thomas Sunaryo ini ikut angkat bicara mengenai kasus pembunuhan yang menimpa ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Terlebih hingga kini pelaku pembunuhan Tuti dan Amel ini masih belum tertangkap dan masih misteri.
Diketahui, Tuti dan Amelia yang merupakan ibu dan anak ini tewas dibunuh di rumahnya di Jalan Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/8).
Ketika ditemukan, mayat Tuti dan Amelia dalam keadaan bertumpuk di dalam bagasi mobil Alphard dan berlumuran darah.
Melihat temuan yang ada ini, Thomas ini pun menduga pembunuhan di Subang ini bisa jadi dilakukan oleh pembunuh bayaran.
Terlebih mayat Amel ini ditemukan tanpa busana.
Hal ini dilakukan bak pelaku ini sengaja ingin membuat polisi kebingungan dengan mengira korban sempat disetubuhi lebih dahulu.
Selanjutnya, Thomas ini pun menjelaskan kalau sejumlah kemungkinan terkait pelaku pembunuhan tersebut.
Menurutnya, bila melihat temua yang ada saat ini, maka ada beberapa kemungkinan terkait pelakunya.
Di antaranya orang terdekat korban, pesaing bisnis, hingga pembunuh bayaran.
Berdasarkan kemungkinan pertama, kriminolog menduga kalau kasus pembunuhan ibu dan anak in ada hubungannya dengan suami korban, Yosef.
"Kemungkinan yang terdekat (pelaku), adalah suami. Tanpa lepas dari azas praduga tak bersalah, itu harus segera diperoleh informasinya," imbuh krimilog Thomas Sunaryo, dilansir TribunnewsBogor.com dari YouTube tvOneNews acara Apa Kabar Indonesia Malam.
"Apakah dia punya simpanan, hubungan kerja dll, atau masalah warisan," tambahnya.
Selanjutnya, kemungkinan kedua ini bisa jadi pelaku adalah pembunuh bayaran yang tergolong profesional.
"Kemungkinan kedua, adalah orang bayaran untuk melakukan pembunuhan. Saya kira dia ini sudah profesional.
"Atau bisa jadi korban sudah dibunuh di tempat lain. Lalu di masukkan ke dalam mobil," tambah kriminolog.
Diketahui, sebelum mayat Tuti dan Amel ditemukan di dalam bagasi mobil, rupanya kedua korban ini sempat dihabisi dulu di kamar tidur dan kamar mandi.
Mengeni pembunuh profesional, kriminolog menduga kalau pelaku ini dibayar oleh orang terdekat.
Sang kriminolog juga melihat dugaan lainnya yang mengarah ke sosok suami korban yang memiliki hubungan dengan perempuan lain.
Sebagaimana kasus yang ada sebelumnya, kata Thomas bisa jadi si pelaku ini merupakan pembunuh profesional yang dibayar oleh orang terdekat untuk menghabisi korban.
“Ini kita harus terbuka juga ya, mungkin ada pula kaitan lain si suami itu punya perempuan lain.
Ini seringkali ditemukan di beberapa kasus bahwa perempuan itu yang menyuruh dan yang disuruh itu kemungkinan juga pembunuh profesional atau orang lain,” ujarnya.
Tak cuma orang terdekat, kemungkinan ketiga yaitu ada hubungannya dengan orang ketiga yang bisa jadi berhubungan dengan bisnis.
Pasalnya, Yosef yang merupakan suami korban ini merupakan kontraktor.
Bahkan, keluarga korban pun memiliki yayasan amal di Subang hingga tentu korban memiliki kekayaan yang cukup banyak.
“Di samping tadi kemungkinan pelaku masih ada hubungan keluarga, apakah ada hubungan juga dengan orang ketiga, mungkin kaitan juga dengan bisnis,” tambah Thomas.