Suar.ID - Balita memang punya rasa ingin tahu yang tinggi.
Pada fase itu, mereka biasanya akan mulai mengembangkan kemandirian.
Namun, Anda wajib berhati-hati.
Terlalu banyak mengontrol anak dalam tahap tersebut ternyata bisa memicu Si Kecil memberontak atau membangkang.
Pembangkangan pada balita memang sering kali bersifat sesaat dan biasanya terjadi sebagai respons terhadap hal-hal sepele.
Akan tetapi, pembangkangan juga bisa terjadi akibat hal-hal lain yang mengkhawatirkan.
Wah, apa saja ya?
Sifat membangkang memang tidak berarti ada yang salah dengan balita atau keterampilan mengasuh anak.
Hal ini merupakan cara si kecil untuk melatih kemandirian mereka yang baru ditemukan dan menguji dunia dengan sebab dan akibat.
Melansir dari Very Well Family, berikut adalah beberapa alasan mengapa balita menunjukkan perilaku membangkang:
- Untuk memahami diri yang lebih baik
- Rasa ingin tahu
- Mengembangkan keterampilan fisik dan kognitif yang lebih baik
Pengekangan yang lebih sedikit dan kemampuan yang lebih baik meningkatkan kecenderungan alami untuk menentang semua batasan dan menempuh jalan mereka sendiri, bahkan jika itu tidak pantas.
Wajar bagi balita untuk menunjukkan pembangkangan ketika orangtua turun tangan untuk mengoreksi pilihan anak.
Orangtua dapat dengan mudah menangani sebagian besar kasus perilaku pembangkang di rumah.
Berikut adalah beberapa tindakan yang dapat Anda praktikkan untuk mengurangi sifat membangkang pada anak:
1. Komunikasi
Komunikasi adalah kunci saat membesarkan anak.
Ini membantu mereka memahami aturan dasar dan batasan yang telah ditentukan.
Misalnya, jika balita selalu melakukan tindakan yang merugikan orang lain, buatlah mereka mengerti bahwa itu menyakitkan dan sangat menyakitkan bagi orang lain.
2. Identifikasi pemicunya
Beberapa balita mungkin menunjukkan perilaku menantang hanya dalam situasi tertentu atau saat berinteraksi dengan orang.
Tentukan kemungkinan penyebab yang mendasari dan atasi.
Misalnya, jika balita menunjukkan pembangkangan ketika disuruh berhenti bermain dengan mainan tertentu, Anda dapat memberikan alternatif atau mengomunikasikan batas waktu sebelum memberikan mainan tersebut.
3. Tetapkan rutinitas
Tentukan durasi tetap untuk suatu aktivitas dan lakukan hal yang sama setiap harinya.
Ini akan membuat balita mengetahui batas waktu yang tepat untuk suatu kegiatan, mengurangi kemungkinan pembangkangan dan amukan ketika diminta untuk berhenti.
Nah, itu dia penyebab dan cara menangani anak yang suka membangkang atau memberontak.
Namun demikian, jika Anda melihat tanda-tanda yang mengkhawatirkan, seperti agresi dengan pembangkangan, jangan ragu untuk segera berbicara dengan dokter atau psikolog.