Suar.ID -Ini adalah cara mengatasi lapar paling umum dilakukan.
Untuk anak kos, makan indomie atau mi instan sering menjadi alternatif di kala perut lapar saat uang saku mulai tipis.
Tidak hanya saat uang saku menipis, makan indomie juga bisa menjadi penyelamat ketika rasa lapar melanda di malam hari.
Bahkan bagi sebagian orang, makan indomie bisa menjadi sebuah bentukself reward.
Entah karena alasan diet, atau ingin mengurangi makanan mi instan, makan indomie bisa bermakna surga bagi sebagian besar orang.
Nah, tren yang kini muncul adalah makan mie instan langsung dari panci tempat memasak mi.
Tren ini ternyata ditularkan dari virusKorean Wave melalui adegan di dalam drama Korea.
Sebenarnya aman kah makan mi instan langsung dari panci?
Seperti yang pernah ditulis dalamSuar.ID, makan mi instan langsung dari panci ternyata terbukti menambah rasa nikmat.
Pasalnya, logam yang menjadi bahan dari panci memicu untuk membuat rasa dari mi instan semakin lezat.
Hal ini dilansir akun Youtube KimiaSutra yang mencoba untuk membandingkan rasa kuah mi instan antara wadah plastik dengan wadah logam.
Dari video tersebut, dijelaskan bahwa larutan yang diicipi dengan wadah logam bisa memperkuat cita rasa dari larutan tersebut.
Meski sama-sama enak, sample kuah indomie yang diicipi menggunakan wadah logam terbukti terasa lebih gurih daripada yang diwadahi plastik.
Oleh sebab itu, di Korea, peralatan makan rata-rata terbuat dari logam termasuk sumpitnya.
Lalu apa manfaatnya jika anak kos menggunakan panci untuk memasak sekaligus tempat makan mi instan?
Wadah mi instan yang terbuat dari logam bisa memicu larutan ionik.
Dengan demikian, garam, lada, juga beragam bumbu yang larut di dalam wadah semakin kuat terasa.
Sehingga wajar bila banyak orang kini ikut-ikutan memakan mi instan langsung dari pancinya.
Selain memperkuat cita rasa, makan mi instan dengan menggunakan panci tentunya membuat kita lebih irit cucian piring.
Ini tentu kabar baik bagi para kaum mager dan anak kos yang malas punya tumpukan cucian piring.
Lagi pula, tidak semua anak kos memiliki bekal piring cukup di kosan mereka, bukan?