Terpaksa jadi Kanibal Saking Laparnya, Sejumlah Warga Korea Utara Nekat Habisi Nyawa Keluarga Sendiri Sampai Gali Mayat Demi Santapan, Kim Jong Un malah Sibuk Sendiri Lakukan Hal Ini

Selasa, 27 Juli 2021 | 18:07
Bored panda

Penduduk Korea Utara terpaksa jadi kanibal karena saking laparnya.

Suar.ID -Terpaksa jadi Kanibal Saking Laparnya, Sejumlah Warga Korea Utara Nekat Habisi Nyawa Keluarga Sendiri Sampai Gali Mayat Demi Santapan.

Kegilaankerapterjadi di Korea Utara (Korut).

Kim Jong Un menutup rapat-rapat negara tersebut dan bencana kelaparan pun melanda.

Kalau boleh memilih, warga Korut mending mati saja dari pada hidup menderita di rezim Kim.

Baca Juga: Astaga, Korea Utara Dikabarkan sedang Dilanda Krisis Pangan, Harga Pisang Mencapai Rp 641!

Seorang ayah yang kelaparan diberitakan telah dieksekusi karena membunuh kedua anaknya untuk dimakan.

Karena kebijakan tertutup yang dianut negara komunis ini, kelaparan tersembunyi terjadi di provinsi pertanian di Hwanghae Utara dan Selatan yang menewaskan hingga 10.000 orang.

Hal itu memicu kekhawatiran bangkitnya kembali kanibalisme di negara komunis tersebut.

Kisah suram ini hanyalah salah satu kisah yang mencuat di saat para penduduk bertarung melawan kelaparan.

Baca Juga: Sudah Dipantau Kim Jong-un, Penggemar BTS di Korea Utara Bisa Hadapi Hukuman Mati, Sebut K-Pop Seperti Kanker Ganas!

Hal ini bermula karena kekeringan menyerang pertanian yang diperparah dengan para pejabat partai yang menyita makanan.

Beberapa reporter dari Asia Press yang melakukan penyamaran mengatakan kepada Sunday Times, seorang pria bahkan berani menggali kuburan cucunya sendiri dan memakan mayat cucunya tersebut.

Bahkan, ada seorang pria yang merebus anaknya sendiri untuk dimakan.

Peristiwa lain juga disebutkan, adanya seorang ayah yang membunuh anak perempuan tertuanya saat istrinya sedang pergi.

Listverse
Listverse

Penduduk Korea Utara kelaparan

Baca Juga: Para Tentaranya Menderita Gizi Buruk, Militer Korea Utara Perintahkan Anggotanya Bawakan 300 Kilogram Makanan, Imbalannya Menggiurkan

Kemudian, ia membunuh anak laki-lakinya juga karenadipergokimenyaksikan aksi brutalnya itu.

Saat istrinya kembali, sang suami mengatakan, mereka telah memiliki 'daging',

Namun, istrinya menjadi curiga dan menghubungi pejabat berwenang yang akhirnya menemukan bagian tubuh lain anak-anaknya itu.

Seorang pria bahkan berani menggali kuburan cucunya sendiri dan memakan mayat cucunya tersebut.

Baca Juga: Hidupnya Bahagia saat Berstatus Pacar Kim Jong Un, Mantan Kekasih Sang Pemimpin Korea Utara Ini Alami Hal Tragis setelah Putus

Para jurnalis melaporkan, stok makanan disita dari dua provinsi untuk diberikan kepada penduduk di Pyongyang.

Sunday Times juga mengutip salah satu pejabat Partai Buruh Korea yang berkuasa, di satu desa di kawasan Chongdan, seorang pria menjadi gila karena kelaparan.

Ia merebus anaknya sendiri, memakan daging anaknya dan akhirnya ditangkap.

Mirror

Kim Jong-un

Baca Juga: Lokasinya Dirahasiakan, Intip Penampakan Rumah Diktaktor Kejam Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

Beberapa tahun lalu, koran pemerintah Korea Utara mengumumkan agar seluruh warga bersiap untuk makan akar rumput dalam menghadapi musim kelaparan yang akan datang.

Meski begitu, koran itu menyatakan warga Korea Utara tidak boleh menyalahkan pemimpin mereka, Kim Jong-un, jika jutaan rakyat mati kelaparan.

"Bahkan jika kita sampai tidak sanggup lagi, kita tetap harus menunjukkan kesetiaan kepada pemimpin kita, Kim Jong-un, hingga ajal tiba," demikian tulisan di tajuk surat kabar di Korea Utara.

Baca Juga: Dulu Mengemis Agar Dapat Jatah Vaksin Covid-19, Korea Utara Mendadak Sebut Vaksin Virus Corona Sebabkan Kematian, Ternyata Karena Kecewa Akan Hal Ini

Surat kabar The Telegraph mengabarkan, rakyat di Ibu Kota Pyongyang sudah diperintahkan untuk memberikan beras sebanyak 1 kilogram kepada negara.

Kini, banyak warga sudah mulai menyetok makananuntukmenghadapi gelombang kelaparan.

Menurut laporanDailymail, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un justru telah menghabiskan banyak uang untuk peluncuran dua roket.

Meskipun ada berbagai laporan soal kekurangan makanan di negara itu dan keprihatinan atas meninggalnya 10.000 orang karena kelaparan.

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Daily Mail, Sunday Times, The Telegraph, Asia Press

Baca Lainnya