Satu Indonesia Wajib Tahu, Rupanya Ahli Baru Saja Temukan Kalau Vaksin Jenis ini Bisa Hasilkan Antibodi 10 Kali Lebih Banyak Dibanding Vaksin Covid-19 Lainnya, Wah Apa Ya?

Suar.ID - Demi menekan jumlah kasus positif Covid-19, kini pemerintah di seluruh dunia ini tengah menggencarkan program vaksinasi.

Tak terkecuali dengan negara Indonesia.

Terlebih beberapa minggu belakangan ini, angka kasus Covid-19 di Tanah Air terus mengalami lonjakan yang begitu tinggi.

Berbicara tentang vaksin Covid-19, saat ini sudah ada 6 jenis vaksin yang dipakai di Tanah Air.

Baca Juga: Susu Beruang Mah Lewat, Ternyata inilah Obat Covid-19 yang Manjur Bagi yang Sedang Isolasi Mandiri di Rumah Sesuai Gajala yang Dialami, Wah Apa Ya?

6 jenis vaksin ini anatara lain Sinovac,AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Novavax.

Kendati keenamnya ampuh untuk mencegah gajala Covid-19 yang parah, rupanya ada satu jenis vaksin yang dinyatakan paling bagus antibodinya.

Vaksin tersebut tak lain dan tak bukan adalah jenis BioNTech.

Baca Juga: Sekian Banyak Warga Indonesia Tertipu, Rupanya Ini Mitos Vaksin Covid-19 yang Kerap Dipercaya, Salah Satunya bisa Menyebabkan Kemandulan

Dilansir AFP via Kompas.com, orang yang menerima vaksin virus corona BioNTech ini memiliki sepuluh kali lipat jumlah antibodi daripada yang diberikan Sinovac China.

ilustrasi vaksin

Hal ini dikonfirmasi dari sebuah penelitian di Hong Kong yang mengkaji efektivittas vaksin.

Kajian Universitas Hong Kong (HKU) ini, didapat berdasarkan penelitian terhadap 1.442 petugas kesehatan.

Baca Juga: Wajah Cantiknya Kerap Kali Menghiasi Layar Kaca, Artis Cantik ini Ternyata Telah Tiada dalam Keadaan Sedang Hamil 6 Bulan, Kini Dikubur Bersama Sang Jabang Bayinya: Enggak Dikeluarin Baby-nya...

Penelitian ini pun sudah ditertibkan di Lancet Microbe pada Kamis (15/7/2021) lalu.

Para peneliti pun juga mengatakan kalau antibodi ini memang bukan satu-satunya ukuran keberhasilan vaksin dalam memerangi penyakit tertentu.

Namun, mereka memperingatkan kalau perbedaan konsentrasi antibodi penetralisir yang diidentifikasi dalam penelitian, dapat diterjemahkan menjadi "perbedaan substansial dalam efektivitas vaksin".

Menurut para penelitian ini, mereka yang menerima Sinovac, memiliki tingkat antibodi yang "mirip atau lebih rendah" dengan pasien yang tertular dan berhasil sembuh dari Covid-19.

Baca Juga: Bak Tersambar Petir, Tabiat Asli Nagita Slavina yang tak bisa Dirubah Sedari Kecil Tiba-tiba Dibongkar ART Rieta Amalia

Dengan adanya studi ini, maka semakin banyak bukti kalau vaksin yang menggunakan teknologi mRNA perintis, seperti BioNTech dan Moderna lebih efektif.

Rupanya, jenis vaksin ini juga menawarkan perlindungan yang lebih baik terhadap virus corona dan variannya,daripada yang dikembangkan dengan metode yang lebih tradisional.

Metode tradisional ini seperti menggunakan bagian virus yang tak aktif.

Meski begitu, ahli epidemiologi Ben Cowling salah seorang penulsi laporan ini mengungkapkan kalau orang harus tetap mendapatkan vaksinasi meski dengan Sinovac.

Baca Juga: Rizky Febian dalam Situasi Hamili Anak Orang di Luar Nikah hingga Mengaku Sudah tak Perjaka, Reaksi Sule Langsung jadi Sorotan: Itu kan Urusan Dia

Pasalnya, adanya perlindungan selalu lebih baik daripada tidak sama sekali.

Ilustrasi vaksinasi covid-19

"Jangan biarkan yang sempurna menjadi musuh yang baik," katanya.

"Jelas lebih baik pergi dan divaksinasi dengan vaksin apapun daripada menunggu dan tidak divaksinasi. Banyak nyawa telah diselamatkan oleh vaksin," tambahnya.

Baca Juga: Perninkahannya dengan Lesti Kejora Terancam Ditunda karena PPKM Darurat, Rizky Billar malah Sudah Tak Sabar Pengen Punya Momongan