Bupati Puncak Papua Ungkap Ganasnya Serangan KKB Papua, Sebut Banyak Warganya yang Ngungsi Akibat Trauma dan Takut: Situasi Belum Kondusif!

Sabtu, 17 Juli 2021 | 09:01
Istimewa

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)di Papua - Terjadi kontak senjata antara aparat keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Senin (7/6/2021).

Suar.ID - Willem Wandik yang merupakan Bupati Puncak, Papua ini mengungkapkan kalau situasi di wilayah pimpinannya ini sedang tak kondusif.

Hal ini diakibatkan kelakuan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Dilansir Tribunnews.com, Wandik ini juga mengungkapkan kalau banyak warganya yang mengungsi karean trauma dan merasa takut.

“Situasi belum kondusif, masyarakat bagaimana mau aktivitas seperti sedia kala kalau tidak aman,” kata Wandik, Jumat (16/7/2021).

Baca Juga: Tak Bisa Kemana-mana dan Harus Tahan Lapar Saat Stok Makanan Sering Kali Menipis, Mantan Anggota KKB Papua ini Pilih Balik Ke NKRI Usai Pontang-panting Alami Berbagai Kesulitan: Meresahkan Betul, Jadi Saya Sudah Lepas...

Selain itu, tenaga pengajar dan juga kesehatan di Puncak juga merasa ketakutan usai bangunan sekolah dan Puskesmas dibakar serta dirusak.

Wandik pun mengaku merasa kecewa karena hal ini.

Semua pembangunan yang ia upayakan selama 8 tahun dirinya menjabat sebagai Bupati malah sirna begitu saja.

Baca Juga: Sonny Wanimbo Bantah Soal Tuduhan Ia Menjadi Donatur KKB Papua, Mengaku Tak Kenal Neson Murib: Saya Kuliah di Jakarta, Dia di Bali

“Situasi keamanan seperti ini menyebabkan semua harus dimulai dari nol lagi,” keluhnya.

Dengan kondisi Puncak saat ini, Wandik pun mengaku kalau bingung akan mengadu pada siapa.

Kominfo Kabupaten Puncak via Tribun-Papua.com
Kominfo Kabupaten Puncak via Tribun-Papua.com

Bupati Puncak, Willem Wandik.

Hal ini dikarenakan, Indonesia kini tengah berjuang melawan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Rakyat Jelata yang Kesulitan Dapat Akses Faskes Cuma Bisa Iri, Maia Estianty Langsung Kirim Nakes dan Obat-obatan untuk Al Ghazali Ketika Terkonfirmasi Positif Covid: Ngebut Kayak Ferrari!

“Saya mau mengeluh ke mana lagi. Negara saat ini sedang berpikir dalam penanganan wabah Covid-19,” ujar Wandik.

Dikutip Tribun-Papua.com, ia pun mencontohkan kerugian akibat serangan KKB Papua.

Sebauh ekskavator yang dibakar ini bernilai Rp 6 miliar di distrik Ilaga, Puncak.

“Ekskavator yang dibakar KKB harganya Rp1,8 M, itu di Jayapura."

Baca Juga: Selama Ini Jarang Ditampilkan ke Publik, Krisdayanti Tiba-tiba Kabarkan Berita Duka di Akun Instagramnya, Istri Raul Lemos Ini Merasa Kehilangan Sosok yang Begitu Berarti dalam Hidupnya

"Sementara sampai di Ilaga Puncak, Rp6 M,” bebernya.

Untuk diketahui, Kabupaten Puncak ini merupakan daerah dengan perekonomian termahal di Indonesia.

Atas damnpak yang ditumbulkan oleh KKB Papua, Wandik pun Berharap agar wilayahnya bisa menghadapi masalah yang dihadapinya ini.

Baca Juga: Tak Mau Ongkang-ongkang Kaki Meski jadi Istri Muda Komedian Terkenal, Istri Kedua Aziz Gagap Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Ia pun meminta dukungan dan doa pada semua pihak agar kondisi Puncak ini bisa menjadi aman.

Surya
Surya

(ilustrasi) KKB Papua.

"Kita bisa keluar dari ketertinggalan, keterisolasian, kemahalan, jika kondisi di Puncak aman dan kondusif."

"Ini yang saya minta untuk semua yang berkepentingan di Puncak," tandasnya.

Baca Juga: Keblinger Cinta Pria Muda Sampai Kepleset Lubang Setan, Wenny Ariani Blak-blakan Berani Muncul ke Publik Gara-gara Kepancing Celetukan Rezky Aditya Sendiri

Sebagai informasi, sejak 2019 hingga kini kondisi Puncak tak kondusif karena KKB Papua.

Baca Juga: Waduh! Pak Luhut Kena Skakmat Bu Susi Pudjiastuti! Setelah Katakan Bahwa Kasus Covid di Indonesia Terkendali, Kini Menteri Satu Ini Jilat Ludahnya Sendiri

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya