Suar.ID - Willem Wandik yang merupakan Bupati Puncak, Papua ini mengungkapkan kalau situasi di wilayah pimpinannya ini sedang tak kondusif.
Hal ini diakibatkan kelakuan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Dilansir Tribunnews.com, Wandik ini juga mengungkapkan kalau banyak warganya yang mengungsi karean trauma dan merasa takut.
“Situasi belum kondusif, masyarakat bagaimana mau aktivitas seperti sedia kala kalau tidak aman,” kata Wandik, Jumat (16/7/2021).
Selain itu, tenaga pengajar dan juga kesehatan di Puncak juga merasa ketakutan usai bangunan sekolah dan Puskesmas dibakar serta dirusak.
Wandik pun mengaku merasa kecewa karena hal ini.
Semua pembangunan yang ia upayakan selama 8 tahun dirinya menjabat sebagai Bupati malah sirna begitu saja.
“Situasi keamanan seperti ini menyebabkan semua harus dimulai dari nol lagi,” keluhnya.
Dengan kondisi Puncak saat ini, Wandik pun mengaku kalau bingung akan mengadu pada siapa.
Hal ini dikarenakan, Indonesia kini tengah berjuang melawan pandemi Covid-19.
“Saya mau mengeluh ke mana lagi. Negara saat ini sedang berpikir dalam penanganan wabah Covid-19,” ujar Wandik.
Dikutip Tribun-Papua.com, ia pun mencontohkan kerugian akibat serangan KKB Papua.
Sebauh ekskavator yang dibakar ini bernilai Rp 6 miliar di distrik Ilaga, Puncak.
“Ekskavator yang dibakar KKB harganya Rp1,8 M, itu di Jayapura."
"Sementara sampai di Ilaga Puncak, Rp6 M,” bebernya.
Untuk diketahui, Kabupaten Puncak ini merupakan daerah dengan perekonomian termahal di Indonesia.
Atas damnpak yang ditumbulkan oleh KKB Papua, Wandik pun Berharap agar wilayahnya bisa menghadapi masalah yang dihadapinya ini.
Ia pun meminta dukungan dan doa pada semua pihak agar kondisi Puncak ini bisa menjadi aman.
"Kita bisa keluar dari ketertinggalan, keterisolasian, kemahalan, jika kondisi di Puncak aman dan kondusif."
"Ini yang saya minta untuk semua yang berkepentingan di Puncak," tandasnya.
Sebagai informasi, sejak 2019 hingga kini kondisi Puncak tak kondusif karena KKB Papua.