Suar.ID- Beberapa waktu lalau mantan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua ini mengungkapkan kesulitannya selama menjadi anggota teroris ini.
Mantan anggota KKB Papua pimpinan Purom Wenda yang bernama Delison Telenggeng ini disampaikannya dalam sebuah wawancara.
Dilansir Tribunnews.com, wawancara ini sendiri diunggah dalam akun Instagram Wakasatgas Humas Nemanawi, AKBP Arief Satria pada Sabtu (19/6).
Mulanya, Delison ini ditanya apakah lelah menjadi anggota KKB Papua pimpinan Purom Wenda.
Mendengar pertanyaan ini, ia pun langsung membenarkan lelahnya menjadi anggota KKB Papua.
Ia bahkan mengaku lelah dan kesulitan mencari makanan.
"Iya, capek. Susah (mencari makan)" kata Delison.
Tak sampai disitu, Delison juga mengakui aksi KKB ini telah meresahkan aparat.
Terlebih lagi pada masyarakat sekitar.
"Meresahkan betul, jadi saya sudah lepas (keluar dari KKB Papua pimpinan Purom Wenda)" ujarnya.
Selanjutnya, Delison pun mengungkapkan fakta mengejutkan.
Ia mengatakan kalau selama menjadi anggota KKB Papua ini dirinyatak bisa pergi kemana-mana.
Bahkan bersama anggota lainnya ia cuma bisa menghabiskan waktu bersembunyi di gunung.
Untuk ke kota pun Delison ini tak bisa melakukannya.
Kemudian, ia juga menambahkan kalau dirinya dan anggota KKB Papua lainnya ini tak bisa makan.
Apalagi kalau samapi persediaan makanan ini makin menipis.
"Makanan tidak cukup, tidak bisa bagi. (Merasa) lapar, makanan sedikit tidak bisa bagi," kisahnya.
Delison pun mengaku kalau dirinya ini bisa merasa lebih senang usai bisa kembali ke NKRI.
Dikutip Kompas.com, sebelumnya 2 anggota KKB Papua pimpinan Porum Wenda initelah menyerahkan diri.
Keduanya menyerahkan diri tepatnya pada April 2021 lalu.
Mereka yang menyerahkan diri ini adalah Yandowa Tanuni dan Panius Tabuni.
Ketika menyerahkan diri ini, keduanya menyerahkan satu pucuk senjata api jenis revolver pada aparat.
"Kalau dia mau kembali ke masyarakat, syaratnya senjata harus dikembalikan akan ada pengampunan dan (harapannya) dia mengajak teman-teman yang lain kembali ke masyarakat," ujar Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, Kamis (15/4/2021).