Suar.ID - Belum lama ini publik dibuat heboh dengan usulan agar pemerintah membuat rumah sakit khusus Covid-19 khusus pejabat.
Diketahui, usulan ini disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Partai Amanat Nasiona (PAN) yang bernama Rosaline Irene Rumaseuw.
Hal ini diungkapkan dalam acara rilis survei Median pada Rabu (7/7) lalu.
DilansirTribunnews.com, Rosaline mengungkapkan kalau usulan ini merupakan buntut dari pengalaman pribadinya.
Saat itu ia mencari rumah sakit bagi anggota Komisi II DPR dari Fraksi PAN John Siffy Mirin yang terpapar Covid-19.
Namun, ia malah kesulitan mendapatkan rumah sakit meski memiliki jaringan yang luas di elite partai, hingga akhirnya pun nyawa John Siffy Mirin ini tak bisa tertolong.
Usai usulan ini menyeruak ke publik, berbagai kecaman pun berdatangan hingga membuat Partai PAN buka suara dan meminta maaf.
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan kalau pernyataan ini merupakan usulan pribadi Rosaline dan tak mewakili sikap partai.
Selain itu, pihaknya pun mengaku telah memberikan teguran pada Rosaline.
Kini masih dari Fraksi PAN, Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay meminta agar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan wakil rakyat ini bisa mendapatkan ruang ICU saat terpapar Covid-19.
Hal ini diketahui disampaikan Saleh saa Rapat Kerja (Raker) denganenteri Kesehatan RI dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Senayan, Jakarta pada Selasa (13/7).
"Saya tidak mau lagi mendengar anggota DPR yang tidak dapat tempat ICU, seperti yang dialami oleh anggota fraksi PAN, saudaraku John Siffy Mirin anggota DPR dari Papua, tidak mendapat ICU."
"Sampai akhirnya meninggal setelah dipindahkan ke RSPAD tetapi hanya 2 jam di ICU karena terlambat," kata Saleh, dikutip dari tayangan Youtube, DPR RI, Rabu (14/6/2021).
Saleh kemudian menceritakan kalau ia sempat kehilangan keluarganya yang terpapar Covid-19 karena kesulitan mendapat rumah sakit.
Karena itulah, ia pun meminta menkes untuk menambah kepastian tempat tidur di rumah sakit bagi para pasien Covid-19.
Selanjutnya, ia pun menyinggung juga soal usulan Wasekjen PAN Rosaline Rumaseuw yang meminta dibuatkan rumah sakit khusus pejabat.
Menurutnya, usual ini merupakan buntut pengalaman emosional Rosaline yang melihat burunya kondisi penanganan pasien Covid-19.
"Ini yang dipertimbangkan anggota kita sampai ada yang emosional minta RS khusus pejabat. Itu sebenarnya karena emosional, bukan dari hati."
"Karena dia (Rosaline) saksikan sendiri betapa susahnya orang bertahan hidup tanpa ada bantuan alat kesehatan yang memadai di tengah serangan Covid-19 yang dahsyat," jelasnya.
Alhasil, ia pun meminta agar Menkes ini mempersiapkan skenario terburuk terkait pelayanan dan pengobatan jika pasien Covid-19 naik hingga 60 persen.
"Pak menteri memprediksi bahwa orang yang terpapar Covid-19 belum tentu turun dalam satu dua minggu."
"Dan nanti kalau memang terus naik ini perlu persiapan yang cukup matang," ujarnya.