Suar.ID - Pandemi Covid-19 yang kembali meningkat membawa dampak bagi setiap sektor termasuk sektor usaha.
Bagi setiap orang yang memiliki usaha dagangan juga ikut terkena imbas lantaran adanya PPKM Darurat yang dilaksanankan untuk menanggulangi tingginya angka penyeberan Covid-19 belakangan ini.
Salah seorang pedagang Kelapa Muda di Surabaya turut merasakan hal tersebut.
Dilansir dari TribunJatim.com, adalah Arifin satu dari sekian banyak pedagang kelapa mud ayang masih berjualan saat ini.
Di tengah pandemi saat ini, Arifin menuturkan jika dagangannya masih tetap laris manis.
Ia bahkan mengaku sampai kewalahan mengatasi tingginya permintaan kelapa muda hijau.
Ia menjelaskan 2 pickup itu biasanya mengangkut sebanyak 800-1.200 buah kelapa muda hijau.
"Habis mas dalam sehari 2 pickup ini mas.
Per hari ini aja belum sampai malam uda habis," ujar Arifin kepada TribunJatim.com.
Dijelaskan Arifin sebelum kasus covid-19 di Surabaya melonjak sendiri, 1 picukp kelapa muda hijau bisa untuk dua hari jualan.
"Kalo sebelum corona makin meluas seperti saat ini, 1 pickup atau setara 400-600 buah kelapa muda hijau, baru habis total itu selama dua hari jualan," tandasnya.
Dagangannya laris manis, Arifin tetap berbuat kebaikan di tengah pandemi. Ia tak memanfaatkan hal tersebut untuk mencari keuntungan sedikit pun.
Diakui Arifin ia pernah melayani pembeli secara gratis maupun yang uangnya kurang saat laris manisnya jualannya.
"Pas covid-19 di Surabaya ini melonjak, pernah ada pembeli yang kurang bayarnya. Itu karena dia (pembeli) barusan tau harga satu buah kelapa muda hijau kan naik sekarang, yakni 30 ribu.
Tapi ya karena saya ini perna juga susah, ya jadi tidak apa-apa. Cuman saya ingatkan saja lain kali kalo beli lagi segini harganya," cerita Arifin.
Tak hanya itu, Arifin juga pernah melayani pembeli dengan gratis.
"Pernah juga saya gratiskan, gara-gara lupa bawa uang. Ya kalo saya tidak masalah, saya ihklaskan karena beneran lupa, apalagi kondisi sekarang juga banyak orang susah.
Tetapi kalo kesini lagi tidak bawa uang lagi baru tidak boleh, karena kalo sering kan bukan lupa mas," paparnya.
Arifin menambahkan, kalo bagi seorang pedagang kelapa, saat ini adalah waktu yang tepat buat mencari keuntungan.
"Tapi saya tidak berkeinginan untuk melakukan itu. Bahkan, saat harga kulaan kami naiknya banyak pun, kami tetap mengambil langkah menjual kembali dengan harga naik yang relatif rendah," tandasnya.