Heboh Obat Cacing Ivermectin Jadi Pengobatan Pasien Covid-19, dr Tirta Pun Buka Suara Ingatkan Kalau Bisa Sembuh Sendiri: Tak ada Satu Pun Obat yang Membunuh Virus, Jangan Mengglorifikasi!

Kamis, 08 Juli 2021 | 19:00
Instagram/ @dr.tirta

dr Tirta

Suar.ID - Belakangan ini memang heboh penggunaan obat ivermectin untuk pasien Covid-19.

Terkait hal ini, influencer sekaligus tenaga kesehatan dr Tirta pun kini buka suara.

Ia pun mengingatkan kalau Covid-19 ini adalah penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya.

Hal ini pun disebut sebagai self limiting disease.

Baca Juga: Benar-benar Menyesatkan! Viral Kartu Sertifikat Vaksin Covid-19 Palsu Dijual Murah Meriah, Masyarakat Geram dan Berharap Aparat Pemerintah Menindak Tegas Oknum Penjual Ini

dr Tirta pun menegaskan kalau tak ada satu pun obat yang benar-benar membunuh Covid-19.

Ia mengungkapkan hal ini lewat akun Instagram miliknya @dr.tirta pada Rabu (7/7).

Mulanya, dr Tirta mengungkit referensi dari jurnal-jurnal internasional yang sampai saat ini belum ada yang merekomendasikan penggunaan ivermectin untuk pasien covid-19.

Baca Juga: Jangan Khawatir, Bukan Cuma karena Covid-19, Ternyata Ini Penyebab Lain Penurunan Kadar Oksigen dalam Darah

"Membutuhkan penelitian lebih lanjut," kata dia.

"Jadi kalau ada isu yang mengatakan atau beberapa pejabat mengatakan Ivermectin sebagai obat Covid, itu harus direvisi ulang."

Instagram/@dr.tirta
Instagram/@dr.tirta

Influencer sekaligus tenaga kesehtan, dr. Tirta Mandira Hudhi Hudhi akhirnya buka suara soal penggunaan obat Ivermectin untuk pasien Covid-19, Rabu (7/7/2021).

"Karena kejadiannya, beberapa peneliti di dunia masih men-statment-kan bahwa Ivermectin itu adalah obat untuk cacing yang perlu diuji klinis lebih lanjut," lanjutnya.

Baca Juga: Malamnya Asyik Karaokean hingga Akhirnya Tertangkap Basah Simpan Benda Haram Ini, Nia Ramadhani dan Suami Ditangkap Polisi karena Narkoba Sampai jadi Sorotan Media Asing

Dokter Tirta pun menambahkan kalau obat-obatan untuk pasien Covid-19 ini hanya bisa mengurangi gejala dan aktivitas virus saja.

"Jangan lupa, Covid-19 adalah self limiting disease yang obat-obatnya rata-rata hanya mengurangi aktivitas virus dan mengurangi gejala," kata dr. Tirta.

"Tidak ada satu pun obat yang membunuh virus."

"Jangan mengglorifikasi," pungkasnya.

Baca Juga: Selain Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Polisi Juga Menangkap Sosok Yang Ke Mana-mana Bareng Keduanya, Ada Barang Haram Ini Juga Ternyata

Efek Jangka Panjang Ivermectin

Kompas TV

Ivermectin

Dilansir TribunWow.com, Dekan Fakultyas Universitas Indonesia (UI) Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam menegaskan kalau sampai saat ini obat ivermectin ini belum disimpulkan sebagai obat untuk menyembuhkan pasien Covid-19 karena masih masuk tahap uji klinis.

Meski begitu, ia pun tak memungkiri sudah ada penelitian dan studi seputrar fungsi ivermectin untuk mengobati pasien Covid-19.

Dokter ari ini juga menyampaikan bahwa ivermectin memiliki beragam efek panjang.

Hal ini pun disampaikannya dalam konferensi pers Penggunaan dan Pengawasan Peredaran Ivermectin pada Jumat (2/7).

Baca Juga: Auto Panik! Pria Ini Terkejut Bukan Main Saat Tahu Anaknya Telah Membelanjakan Uang Rp 85 Jutanya untuk Bermain Game Online

Ia pun menyebutkan obat Ivermectin saat ini sudah tergolong langka dan sulit dicari.

"Kalaupun ada, menjualnya (dijual) dengan harga yang tinggi," kata dr. Ari.

Kemudian ia pun menyampaikan efek ringan jangka panjang dari penggunaan ivermectin adalahdiare, rasa kantuk, hingga mual muntah.

Lalu, pada pasien yang memiliki kondisi tertentu seperti liver, ivermectin ini memiliki dampak parah untuk penggunaan jangka panjang.

Baca Juga: Heboh Pengakuan Mahasiswi yang Bisa Hasilkan Rp 43 Juta dalam Sebulan Setelah Bertemu Sugar Daddy, Mengaku Bukan PSK

"Bisa terjadi perburukan fungsi hati," kata dr. Ari.

"Sejatinya obat ini kerjanya lokal, untuk membunuh larva dan cacing yang ada di rongga usus," pungkasnya.

Baca Juga: Dulu Kritik Keras Raffi Ahmad karena Keluyuran usai Vaksin, Sherina Munaf malah Positif Covid-19 padahal Sebulan di Rumah Terus: Gue nggak Kemana-mana aja Kena!

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Sumber : TribunWow

Baca Lainnya