Suar.ID - Belakangan ini memang heboh penggunaan obat ivermectin untuk pasien Covid-19.
Terkait hal ini, influencer sekaligus tenaga kesehatan dr Tirta pun kini buka suara.
Ia pun mengingatkan kalau Covid-19 ini adalah penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya.
Hal ini pun disebut sebagai self limiting disease.
dr Tirta pun menegaskan kalau tak ada satu pun obat yang benar-benar membunuh Covid-19.
Ia mengungkapkan hal ini lewat akun Instagram miliknya @dr.tirta pada Rabu (7/7).
Mulanya, dr Tirta mengungkit referensi dari jurnal-jurnal internasional yang sampai saat ini belum ada yang merekomendasikan penggunaan ivermectin untuk pasien covid-19.
"Membutuhkan penelitian lebih lanjut," kata dia.
"Jadi kalau ada isu yang mengatakan atau beberapa pejabat mengatakan Ivermectin sebagai obat Covid, itu harus direvisi ulang."
Influencer sekaligus tenaga kesehtan, dr. Tirta Mandira Hudhi Hudhi akhirnya buka suara soal penggunaan obat Ivermectin untuk pasien Covid-19, Rabu (7/7/2021).
"Karena kejadiannya, beberapa peneliti di dunia masih men-statment-kan bahwa Ivermectin itu adalah obat untuk cacing yang perlu diuji klinis lebih lanjut," lanjutnya.
Dokter Tirta pun menambahkan kalau obat-obatan untuk pasien Covid-19 ini hanya bisa mengurangi gejala dan aktivitas virus saja.
"Jangan lupa, Covid-19 adalah self limiting disease yang obat-obatnya rata-rata hanya mengurangi aktivitas virus dan mengurangi gejala," kata dr. Tirta.
"Tidak ada satu pun obat yang membunuh virus."
"Jangan mengglorifikasi," pungkasnya.
Efek Jangka Panjang Ivermectin
Ivermectin
Dilansir TribunWow.com, Dekan Fakultyas Universitas Indonesia (UI) Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam menegaskan kalau sampai saat ini obat ivermectin ini belum disimpulkan sebagai obat untuk menyembuhkan pasien Covid-19 karena masih masuk tahap uji klinis.
Meski begitu, ia pun tak memungkiri sudah ada penelitian dan studi seputrar fungsi ivermectin untuk mengobati pasien Covid-19.
Dokter ari ini juga menyampaikan bahwa ivermectin memiliki beragam efek panjang.
Hal ini pun disampaikannya dalam konferensi pers Penggunaan dan Pengawasan Peredaran Ivermectin pada Jumat (2/7).
Ia pun menyebutkan obat Ivermectin saat ini sudah tergolong langka dan sulit dicari.
"Kalaupun ada, menjualnya (dijual) dengan harga yang tinggi," kata dr. Ari.
Kemudian ia pun menyampaikan efek ringan jangka panjang dari penggunaan ivermectin adalahdiare, rasa kantuk, hingga mual muntah.
Lalu, pada pasien yang memiliki kondisi tertentu seperti liver, ivermectin ini memiliki dampak parah untuk penggunaan jangka panjang.
"Bisa terjadi perburukan fungsi hati," kata dr. Ari.
"Sejatinya obat ini kerjanya lokal, untuk membunuh larva dan cacing yang ada di rongga usus," pungkasnya.