Suar.ID -Ditunjuknya Nagita Slavina menjadi Ikon PON XX Papua menuai kritik.
Salah satu kritik tajam datang dari Arie Kriting melalui akun Instagramnya pada 2 Juni 2021 lalu.
Arie merasa ada yang janggal atas penunjukkan Nagita Slavina yang berfoto dengan atribut khas Papua untuk menjadi Ikon PON XX.
Ia merasa ditunjuknya Nagita tidak cukup untuk merepresentasikan kekhasan Papua.
"Seharusnya sosok perempuan Papua, direpresentasikan langsung oleh perempuan Papua," begitu tulisnya di dalamcaption.
Unggahan ini tentu mengundang pro dan kontra dari banyak kalangan.
Tak terkecuali dari publik figur yang juga berasal dari Papua, Olvah Alhamid.
Ada pihak yang membela Arie Kriting, ada pula yang berpihak pada Nagita salah satunya Olvah mantan Puteri Indonesia Papua Barat.
Mereka yang membela Nagita memiliki beragam argumen yang menguatkan bahwa posisi Nagita Slavina tidak salah.
Ia hanya ditunjuk menjadi ikon dalam acara berskala nasional
Terlebih Nagita Slavina memiliki kekuatan massa melalui jumlah pengikut setianya.
Pernyataan ini tentu saja tidak terbantahkan.
Raffi dan Nagita sejauh ini sering menjadiinfluencerandalan untuk kampanye program pemerintah, seperti halnya vaksin Covid-19
Baca Juga: Menurut Studi, Orang yang Selamat dari COVID-19 Mungkin hanya Membutuhkan Satu Dosis Vaksin
Arie Kriting khawatir pemilihan Nagita Slavina menjadi ikon PON XX Papua akan menimbulkan Cultural Appropriation.
Ia menyatakan bahwa tidak sedikit sosok wanita Papua yang juga pantas untuk menjadi duta atau ikon.
"Pilihannya ada banyak kok, Nowela, Lisa Rumbewas, Putri Nere, Monalisa Sembor, dan masih banyak lagi lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu," tulis Arie pada unggahan Instagramnya (3/6/2021)
Sementara itu Olvah menyanggah bahwa Raffi dan Nagita justru berjasa untuk melakukan sosialisasi PON XX Papua ini.
Hal itu disebabkan karena tidak ada putra/putri asal Papua yang sudah seterkenal Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
"Terus Masalahnya Dimana?" pungkas Olvah melalui Instagram story.