Menkes Himbau Masyarakat Tidak Boleh Pilih-pilih Vaksin, Ini Sebabnya

Rabu, 02 Juni 2021 | 20:23
Shutterstock/Sri Widyowati

ilustrasi vaksin Covid-19.

Intisari-online.com -Sampai saat ini masyarakat masih banyak yang memilih-milih vaksin Covid-19.

Menanggapi hal tersebut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat jangan memilih-milih vaksin Covid-19.

Hal itu disampaikannya menanggapi validasi vaksin Sinovac oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Validasi tersebut terkait izin penggunaan darurat vaksin Sinovac.

Baca Juga: Video Vaksinasi Covid-19 Seorang Pria Disuntik Jarum Kosong, Isinya Tak Diinjeksikan

“Masyarakat dimohon jangan pilih-pilih vaksin. Vaksin yang diberikan pemerintah adalah vaksin terbaik dan sudah teruji keamanannya,” ujar Budi dikutip dari siaran pers Kemenkes, Rabu (2/6/2021).

Ia mengatakan, dengan disetujuinya vaksin Sinovac oleh WHO, turut menegaskan bawa pemerintah Indonesia hanya mengadakan vaksin yang aman, teruji mutunya, dan terbukti khasiatnya.

Sebab dengan adanya validasi tersebut, telah dipastikan vaksin Sinovac memenuhi standar internasional untuk keamanan, efikasi, dan pembuatan.

Selain itu, vaksin buatan China itu juga telah teruji mutunya karena sudah lewat uji klinis tahap ketiga dan digunakan di lebih dari 20 negara.

Baca Juga: 'Vaksin Itu Bersifat Setan', Warga Negara IniBerlomba-lomba Tak Mau Divaksin, Mengaku Lebih Baik Mati daripada Melakukannya

"Dan berkhasiat atau mempunya dampak melindungi dan menyelamatkan nyawa. Riset juga membuktikan vaksin Covid-19 mampu mencegah kematian dan mencegah sakit parah yang berujung perawatan gawat darurat," tegas Budi.

Budi pun mengutip pernyataan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bahwa penambahan Sinovac ke dalam daftar vaksin dengan emergency use list (EUL) akan semakin membuka kesetaraan akses terhadap vaksin.

Sehingga nantinya vaksin Sinovac juga bisa didapatkan melalui Covax Facility, yakni kerja sama antarnegara yang memastikan kesetaraan akses terhadap vaksin.

Sebagaimana diketahui, selain Sinovac, WHO telah menerbitkan daftar penggunaan darurat untuk vaksin AstraZeneca, Pfizer, Moderna dan Sinopharm.

Baca Juga: Menurut Studi, Orang yang Selamat dari COVID-19 Mungkin hanya Membutuhkan Satu Dosis Vaksin

Sebelumnya pada Selasa (1/6/2021), WHO telah memberikan persetujuan untuk vaksin Covid-19 Sinovac dalam penggunaan darurat.

Sinovac menjadi vaksin virus corona kedua China yang mendapat lampu hijau WHO.

Induk kesehatan dunia tersebut menyetujui vaksin corona Sinovac dengan dua dosis, yang sudah digunakan beberapa negara di seluruh dunia.

Menurut penghitungan AFP, vaksin Covid Sinovac sudah dipakai di 22 negara dan wilayah seluruh dunia.

Baca Juga: Ilmuan Sedang Mencoba Uji Coba Pil yang Dimaksudkan untuk Alternatif Vaksin Covid-19 Injeksi

Selain China, negara-negara yang menggunakan vaksin virus corona ini antara lain Chile, Brasil, Indonesia, Meksiko, Thailand, dan Turki.

"WHO hari ini memvalidasi vaksin Sinovac-CoronaVac Covid-19 untuk penggunaan darurat," kata badan PBB tersebut dikutip dari AFP.

Kemudian kelompok Penasihat Strategis Ahli Imunisasi WHO menerbitkan saran tentang penggunaannya.

"WHO merekomendasikan vaksin digunakan pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, dalam jadwal dua dosis dengan jarak 2-4 minggu."

Baca Juga: Dulu Mengemis Agar Dapat Jatah Vaksin Covid-19, Korea Utara Mendadak Sebut Vaksin Virus Corona Sebabkan Kematian, Ternyata Karena Kecewa Akan Hal Ini

"Hasil efikasi menunjukkan bahwa vaksin mencegah penyakit simtomatik pada 51 persen dari mereka yang divaksinasi, dan mencegah Covid-19 parah serta rawat inap pada 100 persen dari populasi yang diteliti," terangnya.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Editor : Maymunah Nasution

Baca Lainnya