Suar.ID - Setelah India dihantam krisis pandemi virus corona (Covid-19), banyak negara yang khawatir akan mengalami apa yang terjadi di India.
Ini karena masih banyak negara yang melanggar protokol kesehatan.
Contoh, di India masih diperbolehkan melakukan acara keagamanan di mana ribuan umat Hindu berenang di Sungai Gangga untuk berdoa.
Setelah acara keagamanan itu, kasus virus corona mulai menyebar secara luas.
Selain itu, negara yang memiliki populasi yang banyak juga khawatir. Karena takut layanan kesehatanna kolaps.
Indonesia termasuk negara yang dikhawatirkan dunia.
Namun alih-alih Tanah Air, justru negara tetangga Indonesia yang mengalaminya.
Dilansir dari kontan.co.id pada Jumat (28/5/2021),Malaysia pada Kamis (27/5/2021) mencatat rekor baru kasus harian tertinggi Covid-19.
Dilaporkan 7.857 kasus virus corona dalam 24 jam.
Itu adalah rekor tertinggi dalam tiga hari berturut-turut dan semua itu di atas 7.000 kasus.
Malaysia memang mengalami lonjakan kasus virus corona selama bulan Mei 2021 ini.
Sejak 16 Mei 2021 lalu, kasus virus corona sudah di atas 6.000 kasus.
Dan itu adalahrekor kasus harian tertinggi sebanyak enam kali dalam sembilan hari terakhir.
Dengan data itu, maka sejak 19 Mei, Malaysia memiliki kasus harian Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara.
Bahkan mengalahkan Indonesia dan Filipina.
Hanya saja secara total, kasus virus corona di Indonesia masih yang paling tinggi disusul Filipina.
Saat ini, Malaysia memiliki771 pasien Covid-19 yang menjalani perawatan diunit perawatan intensif (ICU).
Itu juga merupakan rekor tertinggi selama tiga hari berturut-turut.
Dari 771 pasien,392 pasien membutuhkan bantuan ventilator.
Namun kasus virus corona di Malaysia berbeda dengan kasus lain.
Di manaKementerian Kesehatan Malaysia mengatakan mayoritas pasien Covid-19 saat ini adalah anak muda.
Pasien berkisar antara20 hingga 40 tahun.
Selain itu,Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengungkapkan, pihak berwenang juga bergulat dengan kluster di tempat kerja atau kantor.
Yang terbaru, ada 20 klaster baru, yang membuat total klaster di Malaysia mencapai593 kluster aktif.
Sebanyak 233 kluster terkait langsung dengan tempat kerja yang melibatkan 16.785 kasus Covid-19 aktif.
Terakhir,Malaysia melaporkan total 541.224 kasus Covid-19 dan buruknya 69.408 adalah kasus aktif atau menular.
Malaysia pun sudah mengeluarkan kebijakan lockdown yang ketat.